JAKARTA, KOMPAS.com - Meski rumahnya di kawasan Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur menjadi langganan banjir, pria yang akrab disapa Ary (28) mengaku tak pernah mengungsi.
Ary selalu memilih bertahan di dalam rumah di tengah kepungan banjir. Namun, prinsipnya itu pun berubah ketika melihat istrinya, Nispi (23) harus bertahan di tengah kepungan banjir.
Padahal, istrinya saat ini tengah mengandung buah cinta pertamanya.
Memasuki usia kandungan sembilan bulan, Ary dan Nispi memang harus menerima kado pahit pada awal tahun 2020 yakni bencana banjir.
Pada Rabu (1/1/2020) dini hari, air telah menggenangi rumahnya di kawasan Kampung Pulo setinggi 30 sentimeter.
Baca juga: Banjir Kampung Pulo Mulai Surut, Pengungsi Butuh Logistik untuk Balita
Akhirnya, Ary memutuskan untuk memindahkan istrinya ke posko pengungsian.
Dengan mengendarai motor, dia nekat menerobos banjir sambil membonceng istrinya yang tengah hamil 9 bulan.
Kala itu, Ary hanya berpikir bagaimana cara menyelamatkan istri dan anak pertamanya.
Kemudian, dia membawa istrinya ke posko pengungsian yang berada di Rusun Jatinegara, Jakarta Timur.
"Akhirnya saya menerobos (banjir) pakai motor, bonceng berdua. Saya enggak mau ambil risiko," kata Ary saat ditemui di Rusunawa Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (2/1/2019).
Baca juga: Warga Sebut Harga Kontrakan dan Tanah di Kampung Pulo Naik Setelah Penggusuran
Ary dan istrinya pun beruntung bisa selamat dari derasnya arus banjir yang menggenangi rumahnya.
Dia berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera mengambil tindakan untuk mencegah banjir datang kembali.
"Ini pertama kali saya mengungsi, dari dulu enggak pernah (mengungsi). Istri saya alhamdulillah baik-baik saja. Ya mudah-mudahan enggak ada banjir lagi, apalagi istri saya sudah mau melahirkan tanggal 24 Januari besok," ungkap Ary.
Baca juga: Di Kampung Pulo, Warga Tidak Pernah Didatangi Caleg Untuk Kampanye
Seperti diketahui, hujan deras yang mengguyur sejumlah kawasan di Jakarta dan sekitarnya menyebabkan banjir sejak Rabu (1/1/2020).