Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar SMPN 22 Bersihkan Lumpur Usai Kelas Terendam Banjir

Kompas.com - 06/01/2020, 11:16 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 22 yang berada di Jalan Nurul Ikhlas, Lengkong Karya, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Senin (6/1/2020), harus tertunda.

Di hari pertama masuk sekolah usai liburan, mereka justru sibuk bersih-bersih sekolah yang terendam banjir pada Rabu (1/1/2020) lalu.

Dari pantuan Kompas.com, pelajar yang kompak berseragam olahraga tersebut sibuk membersihkan area sekolah, dari mulai halaman hingga kelas mereka masing-masing.

Dengan berbekal alat kebersihan, mereka membersihkan air dan lumpur sisa banjir yang masuk.

Baca juga: Tembok Pasar Jebol, Ruangan di SDN Jember Lor 05 Banjir

"Hari ini kegiatan belajar sudah berjalan. Memang diawali setiap pertemuan, ada briefing dulu terkait pascabanjir juga," kata Kepala Sekolah SMPN 22 Tangsel Yantho di lokasi.

Menurut Yantho, bencana banjir yang melanda sejak Rabu lalu merendam kawasan sekolah yang berdekatan dengan aliran air Kali Angke.

Di halaman sekolah, banjir merendam dengan ketinggian mencapai 1,5 meter.

"Pada saat masuk kelas itu ternyata (air) sudah hampir 1 meter juga. Karena kursi duduk itu sudah basah semua. Kita bayangkan bagaimana lumpur masuk kelas dan lab," ucapnya.

Kondisi tersebut, kata Yantho, membuat aktivitas belajar mengajar terganggu karena kondisi kelas menimbulkan bau yang tidak sedap.

Sehingga kondisi tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan penyakit pada para siswa-siswi.

"Karena bagaimana pun keadaan kelas baunya kurang nyaman karena khawatir bisa menimbulkan penyakit juga," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com