Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dimarahi Camat Ciledug, Rajab Akui Bantu Korban Banjir atas Dasar Inisiatif

Kompas.com - 06/01/2020, 18:39 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Rajab Priadi, relawan yang dimarahi Camat Ciledug menjelaskan awal mula bagaimana dia bisa terlibat dalam proses evakuasi banjir di kawasan Perum Wisma Tajur, Ciledug.

Kerterlibatan Rajab bermula ketika dirinya ingin melihat keadaan orangtua di kediaman saudaranya di kawasan Wisma Tajur pada Rabu (1/1/2020).

Namun, saat dia tiba ke lokasi pada pukul 22.00 WIB, dia justru mendapati bahwa wilayah tersebut sudah terendam banjir.

Banyak warga yang sibuk menyelamatkan diri dan keluarga sendiri, demikian Rajab mendeskripsikan situasi yang menyambutnya kala itu.

Baca juga: Viral Dimarahi Camat Ciledug, Rajab Tidak Simpan Dendam dan Tetap Evakuasi Warga

Saat itulah, hatinya terketuk untuk mengkoordinir proses evakuasi warga yang terkena banjir. Dia melakukan hal tersebut berdasarkan insiatif pribadi.

"Di sana chaos, tidak ada satu komando lah. Jadi masing-masing mementingkan keluarga masing-masing saja. Akhirnya saya inisiatif, saya ambil semua data yang terkumpul, saya sobek, saya buat data baru," kata Rajab saat ditemui di kawasan Jalan Bangka, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2020).

Bahkan, dia mengklaim lebih memprioritaskan orang lain dibandingkan orangtua sendiri.

"Saya bikin skala prioritas, bahwa kami utamakan orang sakit, lansia dan dewasa. Makanya orangtua saya baru dievakuasi siang, sebelum adzan dzuhur," ucapnya.

Proses evakuasi pun berjalan dari pukul 22.00 WIB hingga keesokan harinya. Pada Kamis (2/1/2020) itu lah dia bertemu dengan Camat Ciledug Syafriudin.

Rajab pun sempat meminta bantuan kepada Syafriudin, yakni berupa alat pengeras suara agar mempermudah proses evakuasi. Camat sempat menanggapi permintaan Rajab dengan baik.

"Saya sempat ngobrol sama pak camat, iya saya sempat minta pengeras suara tapi enggak minta senter," ucap Rajab.

Namun, beberapa menit setelahnya, Syarifudin justru memarahi Rajab. Bahkan Rajab tidak tahu mengapa camat sampai mengomelinya.

"Enggak tahu (alasan camat memarahi Rajab). Saya tidak ingat lagi kalimatnya apa," kata Rajab.

Baca juga: Viralnya Aksi Camat Ciledug Marahi Relawan Saat Banjir, Sudah Minta Maaf dan Akui Emosi

Rajab mengaku tidak memedulikan omelan Syarifudin dan terus melakukan proses evakuasi.

"Sampai detik ini saya enggak punya dendam pribadi sama pak camat. Saya tetap lanjut bantu proses evakuasi sampai sore. Baru saya pulang ke rumah orangtua saya," ucap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com