Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 dari 4 Pelaku Pengeroyokan di Mampang Masih di Bawah Umur

Kompas.com - 07/01/2020, 10:27 WIB
Walda Marison,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Polisi Andi Sinjaya Ghalib mengatakan, tiga dari empat tersangka pelaku pengeroyokan hingga tewas seorang remaja berusia 15 tahun di Pasar Minggu masih dibawah umur.

"Kebetulan tiga di antaranya di bawah umur, satu lagi sudah dewasa. Kami sudah mengundang Bapas (Balai Pemasyarakatan) untuk meneliti," kata Andi, Senin (6/1/2019)

Hingga saat ini ke empat tersangka masih mendekam di Polres Metro Jakarta Selatan guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Polisi juga masih mendalami motif para tersangka melakukan penganiayaan itu.

Sebelumnya, remaja bernama Muhammad Tabah Caesar Suganda tewas dikeroyok empat orang pada hari Minggu dini hari lalu.

Baca juga: Remaja 15 Tahun Tewas Dikeroyok dengan Sajam

Tabah dikeroyok dengan senjata tajam. Ia mengalami luka di bagian pungggung dan kaki.

"Lokasi pengeroyokan di depan kos My Home di Jalan Bangka II, Pela Mampang. Korban mengalami luka bacok di bagian punggung dan kaki," kata Kasubbag Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Polisi Indah Lina saat dikonfirmasi, Senin kemarin.

Sebelum tewas, korban sempat dilarikan ke RSUD Pasar Minggu untuk mendapat perawatan . Namun, nyawanya tidak dapat diselamatkan.

Polisi sudah menangkap empat tersangka pengeroyok. Mereka ditangkap di dua tempat berbeda yakni di Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, dan Perumahan PMI 2, Karawang, Jawa Barat.

Polisi juga mengamankan beberapa senjata tajam yang digunakan tersangka untuk menghabisi korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com