Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Amblas Akibat Banjir, Akses Warga Kampung Pedaengan Cakung Terputus

Kompas.com - 07/01/2020, 15:00 WIB
Dean Pahrevi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Akses jalan warga Kampung Pedaengan, RT 015, RW 08, Kelurahan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, amblas akibat banjir yang menggenang wilayah setempat pada 2 Januari 2020.

Pantauan Kompas.com di lokasi, akses utama jalan warga RW 08 itu amblas dengan tanah dan bebatuan yang longsor ke bantaran Kali Cakung.

Longsor juga terjadi di Jalan Penggilingan Raya yang berdampingan dengan akses jalan warga RW 08 tersebut.

Baca juga: Anies Sebut Kemang Tidak Banjir, Faktanya Terendam 2 Meter

Sahirul, tokoh masyarakat setempat mengatakan, akibat jalan amblas, kendaraan roda empat tidak bisa melintas. Jalan hanya bisa dilintasi sepeda motor.

"Iya jalan longsor, amblas, pipa-pipa pada rusak patah, pipa PAM juga tapi sudah diperbaiki kemarin. Jalan terpaksa kita tutup untuk mobil cuma bisa buat motor, karena kemarin kira tes itu jalannya membal," kata Sahirul saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (7/1/2020).

Baca juga: Anies Diminta Koordinasi dengan Menteri Basuki soal Normalisasi, Tak Cuma Utus Anak Buah

Dia menjelaskan, warga khawatir ketika hujan deras kembali mengguyur, longsor bertambah parah di jalan tersebut.

"Penyanggah jalannya ke Jalan Penggilingan tuh rusak patah, jadi kita warga berdiri saja itu membal, makannya akses buat mobil kita tutup. Ini juga dekat jembatan Kali Cakung, rawan juga kalau didiamkan bisa merembet ke jembatan," ujar Sahirul.

Pengurus RT dan RW setempat sudah melaporkan kejadian tersebut ke aplikasi pengaduan warga Citizen Relation Management (CRM) dari Pemprov DKI Jakarta.

Namun hingga kini, belum ada tindaklanjut dari pemerintah terkait jalan amblas yang memutus akses warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com