JAKARTA, KOMPAS.com - Selasa (7/1/2020) merupakan hari kelima warga Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, terdampak banjir.
Aktivitas di sana terlihat ramai oleh petugas Lingkungan Hidup (LH), Petugas Sumber Daya Air (SDA), dan Dinas Kehutanan.
Petugas lingkungan hidup terlihat mondar-mandir mengangkut sampah dengan gerobak motor, sementara Petugas SDA sedang menyedot banjir dengan pompa\
Ketua RT 06 RW 01 Kelurahan Semanan, Suhada (54) menceritakan kronologi masuknya air ke rumah dan jebolnya Kali Mookevart serta PT TMS (Tembaga Mulia Semanan).
Menurut dia, hujan mulai deras saat malam tahun baru sekitar pukul 22.00 WIB hingga Rabu (1/1/2020) sekitar pukul 05.00 WIB.
Baca juga: Blusukan ke Lokasi Banjir Semanan, DPRD DKI Temukan Pompa Rusak hingga Saluran Air Sempit
Pukul 07.00 WIB, air mulai menggenang masuk ke dalam rumah.
Air semakin bertambah tinggi dengan cepat saat pembatas kali jebol.
"Dari malem saya belom tidur, jadi saya lihat air dari semata kaki enggak sampe 4 menit udah sepaha" ujar Suhada, Selasa.
Menurut Suhada, banjir di awal tahun 2020 merupakan yang terparah yang pernah mereka alami.
Bahkan, lebih parah dari banjir tahun 2007 yang juga meggenangi Semanan.
"Saya selama tinggal di sini, baru sekarang ngelihat RW 01 ini banjirnya paling pendek 1,5 meter, paling tinggi 3.5 meter. Yang 3.5 meter itu di RT 01 dan RT 10," ujar Suhada.
Pendapat yang sama juga datang dari warga lain, Asep selaku pengurus masjid Arrohmah. Ia menjelaskan bahwa banjir kali ini merata ke seluruh rumah di RW 01.
"Biasanya itu kalo ada banjir, pengungsi di Masjid Arrohmah ini bisa tidur di lantai 1 juga. Tahun ini enggak bisa karena untuk pertama kalinya banjir masuk ke dalam masjid sebetis orang dewasa," ujar Asep.
Suhada menjelaskan, lamanya banjir surut di RW 01 Semanan karena hujan masih terus turun hingga Selasa siang.
Baca juga: Bertemu Anies, Warga Semanan Mengeluh Sulit Dapat Air Bersih
Ia menambahkan, ada RT yang banjirnya sempat surut pada Sabtu (4/1/2020). Namun, air naik lagi pada Senin (6/1/2020).
"Rumah saya sempet surut pas Sabtu. Tapi ada genangan lagi tapi enggak tinggi sih. Cuma kalau saya maksain tidur di rumah sekarang takut anak saya sakit," ujar Haryati (38).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.