BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengemukakan, penanganan sampah di Pasar Bogor dan kawasan Suryakencana akan menjadi pilot project sistem penanganan sampah di pusat kota.
"Saya minta beberapa titik kawasan dijadikan pilot project untuk pengelolaan sampah yang modern. Terutama di pusat kota, seperti di Pasar Bogor dan Suryakencana," kata Bima, Selasa (14/1/3020).
Ia menambahkan, perlu evaluasi secara menyeluruh untuk mengatasi persoalan sampah, terutama di pusat kota.
Baca juga: Cerita Petugas Kebersihan di Pintu Air, Berjibaku dengan Gunungan Sampah Sisa Banjir
Dirinya menginstruksikan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor untuk segera membenahi sejumlah instrumen, mulai dari armada, jumlah personel, hingga strategi penyelesaian masalah sampah.
"Saya berikan target-target. Kami evaluasi total sistem terkait persampahan, terutama di pusat kota. Jadi sistem pengangkutan sampah kami benahi," ucapnya.
Plt Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor Dody Ahdiat mengungkapkan, pihaknya akan segera melakukan optimalisasi pengangkutan sampah di beberapa titik, khususnya di kawasan Suryakencana dan Pasar Bogor.
Berdasarkan data DLH, jumlah volume sampah yang terangkut menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga sebanyak 492 ton per hari. Dengan kondisi itu, DLH berusaha untuk mengurangi jumlah volume sampah tersebut.
"Sejauh ini total volume sampah yang berhasil diangkut ke TPA Galuga sebanyak 492 ton. Itu akan menjadi PR (pekerjaan rumah) kami untuk menekan seminimal mungkin agar berkurang. Caranya, bisa dengan pengelolaan sampah berbasis masyarakat seperti TPS3R (Tempat Pemgolahan Sampah berprinsip 3R (reduce, reuse, recycle),dan bank sampah. Pada intinya kami siap," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.