JAKARTA, KOMPAS.com - Gerombolan bocah tak berbaju menyita perhatian mata warga sore itu.
Siapa yang tidak heran, mereka yang sebagian memakai kutang, sebagian lagi tidak pakai atasan sedang berlarian di tengah Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (14/1/2020).
Mereka berlari di atas jalur skateboard yang dialiri air. Air tersebut mengalir dari wahana air mancur yang berada di tengah taman.
Seketika mereka langsun berseluncur dengan lihai di atas jalur skateboard yang basah.
Baca juga: [BERITA FOTO] Wajah Baru Taman Puring Pikat Warga DKI Jakarta
Hanya bermodalkan bokong, laju mereka begitu lincah di atas jalur skateboard diiring cipratan air yang terlempar kemana-mana.
Mereka berselancar dengan riang, seakan tidak mempedulikan orang di sekitar.
Tawa mereka begitu lepas. Mereka terlihat asyik tenggelam dengan mainan baru.
"Awas awas, gua mau merosot. Awas awas," kata salah satu anak dengan kutang basahnya.
Tidak jarang ada anak mendorong pundak temanya agar bisa berseluncur sampai jauh.
Mereka hanya berseluncur dari ujung ke ujung lain, setelah itu berhenti, tertawa, lalu kembali lagi ke tempat semula untuk mengulang sensasi kebahagiaan itu.
Berulang kali mereka berseluncur sampai tidak peduli kulit mereka tergores atau suara yang mulai serak karena tak hentinya tertawa.
Kebahagiaan itu mungkin sangat setimpal dengan penantian warga setempat akan fungsi Taman Puring yang sebenarnya. Yakni membawa kebahagiaan bagi warga.
Dahulu, taman ini ibarat lahan mati. Kusam, tidak ada tempat rekreasi, tidak ada tawa di sini.
Setidaknya itu yang diingat Fauzan, warga Kramat Pela yang berada di lokasi.
Baca juga: Belum Diresmikan, Taman Puring Sudah Ramai Dikunjungi
"Dulu ini kayak taman mati. Sebelumnya sempat dijadikan tempat berjualan, habis itu tidak dijadikan tempat jualan tapi dipagari saja," kata Fauzan.