JAKARTA,KOMPAS.com - Wakil Kepala Polri Komjen Gatot Eddy Pramono menyebut, jumlah tersangka pengguna narkoba yang berstatus mahasiswa naik dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data Polri, sejak tahun 2016, jumlah mahasiswa yang terjerat kasus narkoba terus meningkat.
"Dari 2016 mencapai 1.526 orang. Di 2017 meningkat lagi menjadi 1.567 orang dan pada 2018 ada 1.772 orang," kata Gatot Eddy saat menjadi pembicara di Diskusi Nasional 'Ancaman Narkoba di Lingkungan Kampus' di Kampus Universitas Pancasila, Jakarta, Jumat (17/1/2020).
Sementara pada 2019, angka tersebut kembali bertambah menjadi 2.192 mahasiswa.
Baca juga: Jumlah Anak Muda Pemakai Narkoba Terus Meningkat, Ini Penjelasan Wakapolri
Selain mahasiswa, jumlah pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang terjerat narkoba juga tinggi.
Wakapolri mengatakan, jumlah pelajar SMA yang terjerat narkoba mencapai 27.662 orang pada 2019. Sementara pelajar SMP sebanyak 13.915 orang.
Baca juga: Wakapolri Sebut Laut Rentan Jadi Jalur Masuk Narkoba Jaringan Luar Negeri
Melihat fakta tersebut, Wakapolri berharap para akademisi di semua lembaga pendidikan seluruh Indonesia agar membantu memerangi narkoba di kalangan anak muda.
Peran sekolah dan perguruan tinggi sangat berpengaruh untuk mengkontrol pergaulan dan menangkal masuknya budaya penggunaan narkoba.
"Kalau kita sudah mempunyai generasi muda yang besar dengan kualitas yang bagus tapi dimasuki narkoba. Yang terjadi malah akan menurunkan kualitas sumber daya Indonesia," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.