Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengabdian Terakhir Nakhruyati, Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Tanjakan Emen Subang

Kompas.com - 19/01/2020, 12:28 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Matanya masih memerah, kucuran keringat terlihat di gurat wajahnya sehabis ia menutup liang lahat ibunya dengan tanah.

Hardi kemudian mencoba bercerita tentang ibunya, Nakhruyati, salah satu dari delapan korban jiwa kecelakaan bus pariwisata di Subang, Jawa Barat, Sabtu (18/1/2020) kemarin.

Bu Yaya, biasa Nakhruyati disapa, sosoknya dikenal masyarakat sebagai wanita yang aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.

Hardi terbata-bata, dia tak menyangka bahwa pada Sabtu (18/1/2020) kemarin menjadi hari perpisahan untuk selamanya dengan sang ibunda.

Biasanya, pada akhir pekan mereka sekeluarga akan datang menjenguk Nakhruyati dan berkumpul bersama guna melepas rindu.

Baca juga: Nakhruyati, Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Tanjakan Emen Subang Dimakamkan

"Biasanya hari Sabtu kami kumpul, tapi hari Sabtu kemari justru jadi hari perpisahan kami," kata dia, menahan tangis usai pemakaman Nakhruyati di pemakaman Rawa Tomplok, Pondok Terong, Depok Jawa Barat, Minggu (19/1/2020).

Hardi adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Dia bersama dua saudaranya menghadiri langsung pemakaman ibunya yang dilangsungkan pukul 11.00 WIB.

Hardi teringat bahwa ibunya tak bisa berdiam diri di rumah, selalu aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, dan menjadi ketua PKK.

Baca juga: Yaya, Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Tanjakan Emen Subang Tinggalkan 3 Anak

Tidak hanya menjadi ketua PKK, Nakhruyati juga menjadi kepala sekolah di sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Mawar Indah.

Tak heran suasana rumah duka ramai oleh ibu-ibu yang melayat. Bagi Hardi, ibunya memiliki jiwa sosial yang begitu tinggi.

Apabila ada masyarakat yang meminta bantuan, tidak segan ketua PKK ini akan membantu.

"Ini mungkin jadi pengabdian terakhirnya untuk masyarakat," kata Hardi.

Tak berbeda dengan Hardi, Syafrudin ketua RT 05 RW 02 mengatakan bahwa masyarakat sedang berduka lantaran kehilangan sosok kader posyandu terbaik di RT tersebut.

"Kami kehilangan kader posyandu terbaik," kata dia.

Baca juga: Ini Identitas 8 Korban Tewas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang

Juga dengan Indri, tetangga sebelah rumah Nakhruyati yang biasa menjadi rekan akrab berbagi suka dukanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com