Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Cipulir yang Rumahnya Sudah Kebanjiran Sebelum Hujan Lebat

Kompas.com - 27/01/2020, 13:10 WIB
Walda Marison,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu warga RT 08/10 Kelurahan Cipulir, Kebayoran Baru, Jakarta bernama Ahmad Delami menceritakan detik-detik terjadinya banjir di permukiman rumahnya.

Delami yang tinggal tepat di bantaran Kali Pesanggrahan ini mengatakan, banjir mulai terjadi pukul 00.00 WIB, Minggu (26/1/2020).

Banjir terjadi lantaran air di kali Pesanggrahan meluap.

Baca juga: Senin Siang, Banjir di Permukiman Cipulir Belum Surut

Namun pada saat itu, hujan deras belum melanda kawasan tersebut.

"Setelah banjir naik, barulah hujan.  Jadi sebelum hujan sudah banjir duluan," kata Delami saat ditemui di rumahnya, Senin (27/1/2020)

Air pun meninggi dengan cepat hingga mencapai kurang lebih satu meter (seperut orang dewasa). Ketika itulah warga di kawasan tersebut mengalami pemadaman listrik.

"Iya sempat dipadamin semalam. Baru dinyalain lagi pas surut," ungkap Delami.

Walau listrik sempat dipadamkan, banyak dari warga yang tidak mengungsi.

Mayoritas warga memilih tinggal di lantai atas rumah mereka sambil mengamankan barang berharga.

Baca juga: Permukiman di Cipulir Banjir Pascahujan Deras pada Minggu Malam

Menjelang pagi, perlahan air pun mulai surut hingga setinggi 80 sentimeter. Namun kondisi tersebut tidak berubah hingga siang hari pukul 12.00 WIB.

Salah satu Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) kelurahan Cipulir, Darmanto mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan kapan air di lokasi akan surut.

"Biasanya cepat surut. Cuman ini tergantung di hulu. Kalau di hulunya masih hujan deras ya di sini enggak surut," terang dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com