Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Tidak Keras ke Bawahan Soal Polemik di Jakarta, Anies Disebut Terperangkap Citra "Gubernur Santun"

Kompas.com - 06/02/2020, 19:49 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dianggap terperangkap dalam citra "santun" yang ia bangun selama dua tahun menjabat, sebagai antitesis pendahulunya Basuki Tjahaja Purnama.

Pengamat politik Ray Rangkuti menilai, keadaan ini yang membuat Anies ogah buka mulut sama sekali ketika diterpa isu tak sedap seperti revitalisasi Monas yang menuai polemik.

Sebab, menurut Ray, kesalahan tak sepenuhnya ada pada Anies. Besar peluang kekeliruan terdapat pada jajarannya di Pemprov DKI Jakarta.

Baca juga: Di Balik Bungkamnya Anies soal Polemik Teranyar Jakarta, dari Isu Monas hingga Dirut Transjakarta

"Dalam kasus yang terakhir ini, menurut saya itu bukan atas instruksinya Anies, walaupun ia membubuhkan tanda tangan. Tidak masuk akal pohon-pohon di Monas itu ditebang begitu saja dan kayunya sampai sekarang enggak ketahuan ada di mana," jelas Ray ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (6/2/2020) sore.

"Sementara dia sudah mencitrakan dirinya sebagai gubernur yang sopan dan santun," imbuh dia.

Anies dipandang akan membiarkan serangan dan kemarahan sebagian orang terus liar, ketimbang mengambil peran antagonis yang justru akan merubuhkan reputasi yang sudah ia rawat selama ini.

Tapi, sebagai konsekuensinya, ia juga harus rela pemberitaan-pemberitaan bernada negatif terhadap dirinya tak surut.

"Dia semakin terjebak sendiri. Di satu sisi kalau dia keras, berbeda dengan apa yang dibayangkan soal citra dirinya. Sementara dia kalau enggak keras ya akan begini terus," kata Ray.

Baca juga: Anies: Komisi Pengarah Apresiasi Penambahan RTH dalam Revitalisasi Monas

"Karena utamanya ada wajah dia, ya, ada unsur pencitraan dia soal santun atau enggak," imbuh dia.

Anies Baswedan bungkam ketika ditanya wartawan mengenai kasus-kasus kontroversial belakangan ini, utamanya revitalisasi Monas yang menuai intrik.

Pada hari-hari eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu tutup mulut, Sekretaris Daerah DKi Jakarta Saefullah "pasang badan" membenerkan segala penjelasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com