Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Warga Ciracas Tewas Setelah Tenggak Miras Oplosan

Kompas.com - 10/02/2020, 16:10 WIB
Sandro Gatra

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pemuda warga Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, tewas usai menenggak miras yang diduga dioplos satu pedagang berkedok warung jamu.

Kedua korban, Deni (41) dan Soni (34), awalnya menenggak miras jenis Gingseng pada Kamis (6/2/2020) sekira pukul 22.00 WIB.

Mereka membeli Gingseng sebanyak dua liter yang setiap liternya dikemas dalam kantong plastik seharga Rp 20.000.

Kakak sepupu Soni, Abdul latip (41) mengatakan, kala itu sebenarnya ada empat orang yang ikut minum miras oplosan.

"Jadi saudara saya habis pindahan, nah tiga temannya bantu pindahan. Selesai beres-beres mereka beli miras di warung, diminum bareng-bareng," kata Abdul di Ciracas, Jakarta Timur, Senin (10/2/2020), seperti dikutip Tribun Jakarta.

Baca juga: Tersinggung Saat Pesta Miras, Seorang Pria Pukul Rekannya dengan Botol hingga Tewas

Namun selepas minum bersama, dua teman Deni dan Soni pamit pulang dan tak banyak mengkonsumsi miras oplosan.

Lantaran hanya menenggak beberapa gelas Gingseng, mereka tak mengalami sakit dan nyawanya selamat.

Merasa tak ada yang salah dengan kondisi badannya, pada Jumat (7/2/2020), mereka kembali membeli Gingseng di tempat yang sama.

"Beli lagi satu plastik, diminum berdua. Nah enggak sampai 24 jam habis minum, si Deni mulai merasa badannya menggigil, sesak napas, dan penglihatannya buram," ujarnya.

Baca juga: Kronologi Penembakan Kaca Jendela Pos Jaga Rutan Kelas 1 Cipinang

Deni meninggal pada Sabtu (8/2/2020) sekira pukul 02.00 WIB, bersamaan dengan Soni yang mulai merasa tak enak badan.

Beberapa jam usai Soni melayat ke rumah duka, Abdul menuturkan, Soni merasa sakit dan menunjukkan gejala sakit serupa Deni.

"Napasnya sesak, megap-megap begitu. Perutnya serasa dibejek-bejek dan penglihatannya buram. Diajak ngomong juga sudah enggak nyambung," tuturnya.

Soni sempat dirawat di RSUD Kecamatan Ciracas sebelum meninggal pada Senin (10/2/2020) sekira pukul 05.00 WIB.

Pihak keluarga sudah melaporkan kasus tewasnya Soni ke Unit Reskrim Polsek Ciracas dengan harapan penjual miras oplosan dibekuk.

"Harapannya yang jual miras ini ditangkap, karena yang saya tahu sebelum dua korban ini beberapa bulan lalu ada tiga korban lainnya," lanjut Abdul.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Arie Ardian Rishadi membenarkan adanya petaka yang menimpa keluarga Soni dan Deni.

Kini jajaran Unit Reskrim Polsek Ciracas masih mendalami kasus tewasnya Soni dan Deni yang diduga akibat terlalu banyak menenggak miras oplosan.

"Iya, mereka meninggal setelah minum miras. Kalau untuk oplosan atau enggak masih kita dalami, masih penyelidikan," kata Arie. (Bima Putra)

 

 

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "2 Warga Ciracas Tewas Setelah Tenggak Miras Oplosan, Badan Menggigil Hingga Penglihatan Buram."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com