JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Moda Raya Terpadu atau Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta William P Sabandar mengatakan, pengerjaan MRT Fase II dari Bundaran HI di Jakarta Pusat hingga Kota Tua di Jakarta Utara akan dilakukan dengan lebih hati-hati.
Saat pengerjaan berlangsung, pengalihan lalu lintas dilakukan seminimal mungkin agar tidak mengganggu pengguna jalan atau masyarakat.
Hal itu akan berbeda dengan pengerjaan fase I yang banyak menutup akses dan jalan.
Baca juga: Proyek MRT Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas Dikerjakan dengan Anggaran Rp 4,5 Triliun
"Fase 1 kemarin kalau Anda lihat pengerjaan kemarin di sepanjang Jalan Sudirman itu kami seperti huruf S ya, ular, jadi ke sini menimbulkan ketidaknyamanan. Banyak sekali harga yang kami bayar dengan kondisi seperti itu," kata William seusai penandatanganan Paket Kontrak antara PT MRT Jakarta (Perseroda) dan Shimizu-Adhi Karya JV (SAJV) untuk Fase II CP 201, di Stasiun Bundaran HI, Senin (17/2/2020).
"Belajar dari situasi itu maka Fase II itu kami hindari, dan itu kenapa kami lakukan perencanaan dengan hati-hati karena fase ke II ini direncanakan mulai dari Bundaran HI sampai ke Kota nanti jalan akan tetap jalan utama, tidak kami akan ganggu," ujar dia.
Ia mencontohkan, saat pengerjaan proyek yang melintasi Sungai Ciliwung dek atau penghubung jalan tetap bisa dilalui kendaraan.
"Walaupun kami bekerja di sisi Jalan Gajah Mada, tetapi kendaraan itu akan tetap berjalan di atas, jalan dek Kali Ciliwung demikiannya juga di kawasan Medan Merdeka Barat itu juga seminimal mungkin proses di mana traffic diversion (pengalihan lalu lintas)," kata dia.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan, pembangunan MRT Fase II lebih menantang dibanding Fase I.
Soalnya kondisi tanah di Jakarta Utara lebih lunak. Selain ada berbagai bangunan tua dan cagar budaya di jalur itu.
Baca juga: MRT Jakarta Siapkan Integrasi Pembayaran dengan Transjakata dan KRL
"Metode pembangunan juga harus lebih baik dan lebih kuat sehingga waktu itu yang diperlukan. Sehingga seperti yang tadi disampaikan, sangat penting kami pastikan bahwa pembangunan ini nanti adalah on scedule dan on quality," ujar Silvi.
Pembangunan MRT Fase II rute Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Kota direncanakan mulai dibangun pada Maret 2020.
Pembangunan MRT rute Bundaran HI-Kota dibagi menjadi paket konstruksi CP200 sampai CP206. CP200 berupa konstruksi struktur gardu induk sudah selesai dibangun di Monas.
Sementara paket CP202 sampai CP206 masih proses lelang hingga Juni 2020. Pengerjaan konstruksi CP202 sampai CP206 ditargetkan dimulai Juli 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.