Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Observasi WNI yang Diturunkan dari Kapal World Dream di Pulau Sebaru Terus Disiapkan

Kompas.com - 26/02/2020, 17:44 WIB
Egidius Patnistik

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan personel gabungan TNI dan Polri terus menyiapkan lokasi observasi di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, untuk 188 warga negara Indonesia (WNI) yang sebelumnya bekerja di kapal pesiar World Dream.

Para WNI itu dijadwalan akan tiba di Pulau Sebaru pada Jumat (28/2/2020) mendatang. 

Observasi terhadap 188 ABK itu dilakukan setelah muncul kasus positif virus corona di kapal pesiar World Dream. Para WNI itu diturunkan dari kapal di dekat perairan Pulau Bintan, lalu di bawa ke Pulau Sebaru untuk diobservasi selama 14 hari.

Baca juga: KRI Banda Aceh jadi Markas Selama WNI Diobservasi di Pulau Sebaru

Kantor berita Antara, Selasa, melaporkan bahwa para personel tersebut mengangkut logistik di dermaga Pulau Sebaru untuk persiapan pelaksanaan observasi.

Di dalam area pulau terlihat bersih dengan delapan bangunan yang akan ditempati ratusan WNI tersebut. Selain itu terdapat fasilitas bangunan laundry, dapur hingga generator listrik.

Belum ada keterangan resmi dari penanggung jawab di lokasi observasi, karena sedang menunggu kedatangan kapal KRI Banda Aceh yang membawa ratusan petugas gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, BNPB, dan Kementerian Kesehatan ke Pulau Sebaru.

KRI Banda Aceh dilepas Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya Yudo Margono saat memimpin upacara Satgas Bantuan Kemanusiaan evakuasi WNI dari Kapal World Dream di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta Utara.

Baca juga: Observasi 188 WNI di Pulau Sebaru, Ini Daftar Rumah Sakit Rujukan Suspect Corona

Kapal pesiar World Dream sempat menjalani karantina di Hong Kong terkait adanya dugaan virus corona (Covid-19) menimpa penumpang kapal itu.

Kapal itu menurunkan seluruh penumpangnya di Hong Kong pada 9 Februari 2020. Kini di kapal yang ditolak berlabuh di sejumlah negara itu hanya tersisa kru kapal, termasuk para WNI tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com