Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Banyuwangi, 13 Hari Gowes Sepeda ke Istana Bogor hingga Diamankan Polisi

Kompas.com - 26/02/2020, 22:51 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Puluhan warga yang mengaku berasal dari Desa Sumber Agung, Banyuwangi, Jawa Timur, mendatangi Istana Bogor untuk bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo, Rabu (26/2/2020).

Bermodalkan sepeda yang digowesnya dari Banyuwangi, mereka ingin menyampaikan keluh kesah terkait aktivitas pertambangan emas di wilayahnya.

Di tengah rintik gerimis, mereka pun menggelar aksi damai di pintu tiga Istana Bogor.

Baca juga: Tuntut Izin Tambang Emas Dicabut, Warga Banyuwangi Ngontel ke Kantor Gubernur Jatim

Salah satu warga Banyuwangi, Andi Maskum mengaku bahwa ia butuh waktu 13 hari untuk sampai ke Bogor dari kampung halamannya itu dengan menggunakan sepeda ontel.

Kata Andi, kedatangan warga Banyuwangi ke Istana Bogor hanya ingin meminta kepada pemerintah supaya aktivitas pertambangan di wilayah mereka dihentikan.

"Tuntutannya kami ingin Gunung Salakan dan sekitarnya tidak menjadi tambang kalau bisa," ujar Andi.

Ia mengaku, warga di daerahnya sempat menyampaikan penolakan aktivitas tambang tersebut ke Bupati dan Gubernur setempat.

Baca juga: Polisi Tutup 23 Lubang Tambang Emas Ilegal di Gunung Pongkor Bogor

Namun, kata dia, hal itu tidak mendapat respons.

"Makannya kami datang ke sini (Istana Bogor) untuk bertemu presiden," katanya.

Aksi damai di depan Istana Bogor ini selesai setelah semua warga digiring ke Polresta Bogor Kota, menjelang magrib.

Menurut polisi, aksi tersebut tidak mendapat izin. Sehingga upaya pengamanan dilakukan untuk menjaga kawasan di sekitar Istana Bogor tetap kondusif.

"Kami bawa mereka di Mapolresta Bogor Kota dengan tujuan untuk memberikan pelayanan karena mereka naik sepeda beberap hari dari Banyuwangi. Aksi ini juga belum mendapat izin dan telah melewati batas waktu,” sebut Kabag Ops Polresta Bogor Kota Komisaris Polisi Prasetyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com