Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah Cilincing Sebut Sudah Lima Kali Warga Kebanjiran Sejak Ada Rumah Pompa Bulak Cabe

Kompas.com - 27/02/2020, 09:47 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Cilincing Sugiman mengatakan, setidaknya sudah lima kali empat RW di wilayahnya terendam banjir sejak Rumah Pompa Bulak Cabe selesai dibangun.

"Mereka merasa kecewa terhadap proses pengoperasian rumah pompa. Di kelurahan Cilincing sudah lima kali kebanjiran," kata Sugiman saat dikonfirmasi, Kamis (27/2/2020)

Sugiman mengatakan, rumah pompa tersebut dibangun sekitar bulan Juli 2019 dan selesai di akhir tahun 2019.

Baca juga: Bangun Sodetan di Sekitar Rumah Pompa Bulak Cabe, 5 Rumah Harus Digusur

Selama masa pembangunan, tidak pernah terjadi gejolak apapun di tengah masyarakat karena selama periode itu hujan tak pernah turun.

Namun setelah hujan deras menerpa di awal tahun 2020, warga mulai merasakan dampaknya di tengah permukiman mereka.

"Dari dulu sudah ada banjir, cuma waktu surutnya aja yang meningkat. Ini kalau dulu enggak sampai sehari udah surut," ucap Sugiman.

Sugiman menjelaskan, Kawasan Cilincing ini merupakan saluran air terakhir dari berbagai wilayah di Jakarta. 

"Dari Semper Timur, Semper Barat, Sukapura, dari KBN, kelapa Gading terakhirnya di sini," ujar Sugiman.

Kiriman air yang begitu besar itulah yang akhirnya limpas dan merendam RW 005, 006, 007, dan 009 Kelurahan Cilincing.

Banjir terparah terjadi pada hari Minggu (23/2/2020). Banjir merendam permukiman warga selama tiga hari berturut-turut hingga Selasa (25/2/2020).

Akhirnya warga yang marah melampiaskan rasa kesal mereka dengan menyerang Rumah Pompa Bulak Cabe itu.

"Kita mendatangi warga. Mereka menyampaikan tentang penanganan banjir. Mereka minta sodetan dan menambah pompa mobile," ujar Sugiman.

Baca juga: Setelah Rumah Pompa Bulak Cabe Diamuk Warga, Pemerintah Bangun Sodetan Atasi Banjir

Adapun pembangunan sodetan ini dilakukan sejak kemarin. sodetan itu nantinya akan mengalirkan air dari Kali Gendong dan Kali Cakung Lama menuju Kali Cakung Drain sehingga air tidak hanya bertumpu di Rumah Pompa Bulak Cabe.

Dalam pembangunan rumah pompa ini, setidaknya lima rumah liar harus digusur dan warga yang tinggal di sana direlokasi ke Rusun Marunda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com