Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT MRT Jakarta Akan Tata Stasiun Tanah Abang hingga Senen

Kompas.com - 27/02/2020, 21:07 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta akan menata empat stasiun, yakni Stasiun Tanah Abang, Stasiun Senen, Stasiun Juanda, dan Stasiun Sudirman.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan, penataan stasiun ini merupakan bagian dari kerja sama PT MRT Jakarta dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang disebut Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ).

Untuk Stasiun Tanah Abang, PT MRT Jakarta akan menata kawasan agar menjadi lebih rapi dan tidak semrawut.

Baca juga: Anies Sebut Bank DKI Berkontribusi Besar dalam Penerapan MRT hingga LRT Jakarta

"PT KAI dengan sukarela membuka akwasan ini. Dikerjakan untuk ini digunakan nantinya sebagai lahan transit. Jadi tadinya lahan tidak terpakai, ada lahan kantor camat yang sudah dibebaskan," ucap William di Kantor PT MRT Jakarta, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (27/2/2020).

Di kawasan tersebut akan dibangun lay bay atau area tunggu untuk transportasi umum, juga halte untuk bus transjakarta. Penugasan ini akan dikerjakan oleh PD Sarana Jaya.

Kemudian akan dibangun area penjemputan dan penurunan untuk ojek online (ojol). Bajaj dan angkuta kota (angkot) pun akan diatur sehingga rapi.

Baca juga: Pemprov DKI Akan Perbanyak Angkot Pengumpan Menuju Stasiun MRT

"Daerah kosong di sini dipakai untuk tempat masuknya metrotrans, kemudian bajaj, ojol, jadi akan masuk di kawasan ini," kata dia.

Selanjutnya PT MRT akan menata Stasiun Senen. Di area ini akan disediakan lay bay, pembangunan pedestrian plaza, penyediaan halte, serta zebra cross.

Yang ketiga adalah penataan di Stasiun Juanda juga hampir sama. Di antaranya akan disediakan area drop off untuk ojek online dan tempat berkumpul bagi ojek pangkalan.

"Juanda penuh dengan ijol macet benar ini. Problemnya ojol yang melimpah ruah di sini baik pagi maupun sore hari. Yang kita lakukan di sini mengelola ojol dan opang dengan buat titik penampungan, pengendapan di belakang," jelasnya.

Baca juga: Polisi Panggil Leasing yang Pakai Jasa Mata Elang Perampas Motor Ojol

Selain itu akan disediakan lay bay dan juga tempat berkumpul untuk bajaj dan ojek online di sisi utara Stasiun Juanda.

Yang terakhir untuk Stasiun Sudirman akan ada banyak penataan meliputi petunjuk arah yang akan diperbanyak, pembangunan pos polisi, relokasi Alfamart, juga ada pemagaran di sekitar Stasiun Sudirman.

Lalu akan disediakan lay bay untuk ojek online di Jalan Blora, lokasi penjemputan dan penurunan ojol, juga relokasi pedagang kaki lima (PKL).

"Kita akan tutup (pintu Alfamart), alfamart dipindahkan, pospol dipindahakan. Akses dibuat dari titik pospol. Jadi kendaraan yang turun tidak melimpah ke jalan tapi pedestrian. Yang dilakukan adalah dibuatkan pagar sepanjang jalur depan sini sampai arah Blora kemudian di situ ada pengendapan ojol," terang William.

Penataan empat stasiun ini telah mulai dikerjakan dan dijadwalkan akan uji coba mulai awal bulan Maret 2020.

"Dilakukan bertahap mana stasiun siap mulai kami kerjakan. Diperkirakan awal Maret sudah bisa difungsikan," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com