Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bekasi Butuh 500 Pompa untuk Tangani Banjir

Kompas.com - 29/02/2020, 14:50 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi membutuhkan 500 unit pompa untuk mengantisipasi banjir di 12 kecamatan di Bekasi
 
Kepala Dinas BMSDA Bekasi, Arief Maulana mengatakan, saat ini Bekasi baru memiliki 80 pompa untuk 12 kecamatan sehingga masih membutuhkan tambahan pompa.

“Kita masih sangat membutuhkan jika curah hujan yang tinggi tidak sebanding dengan kapasitas sedotan pompa dari itu sendiri,” ujar Arief saat dihubungi, Sabtu (29/2/2020).

Arief mengatakan, jumlah 500 pompa yang dibutuhkan disesuaikan dengan kebutuhan titik banjir di Bekasi yang belakangan ini mencapai kurang lebih 200 titik.

Baca juga: Wali Kota Bekasi Sebut Saluran Air Tol Japek yang Tertutup Proyek KCIC Jadi Penyebab Banjir

Dia mencontohkan, satu pompa sudah dipasang di kawasan Caman tetapi tetap banjir. Oleh karena itu, kawasan tersebut membutuhkan pompa lebih banyak lagi agar bisa menyedot air.

“Yang ada pompa di Caman itu kan ada dua biji itu 100 per m3/liter. Kemarin kan dipasang satu tidak kuat, kemudian dipasang dua kuat. Sudah dipasang dua, nambah lagi curah hujannya. Nah jadi pompa yang ada tidak kuat lagi, jadi musti ada penambahan lagi,” kata dia.

Adit mengatakan, kebutuhan pompa itu juga lantaran kapasitas pompa yang dimiliki Bekasi saat ini sudah tidak mampu menyedot air dengan jumlah banyak secara cepat.

Adapun, pompa yang dibutuhkan Pemkot Bekasi adalah yang jenis pompanya dari genset.

Baca juga: Cegah Banjir Lagi, Mesin Pompa di Underpass Tol JORR Kalimalang Akan Ditambah

"Kita sudah punya dua alternatif yaitu genset dan juga PLN. Tapi kalau pakai PLN lebih tinggi biayanya bisa sampai Rp 25 juta sebulan kan lumayan dipakai atau tidak harus bayar. Apalagi instalansi cukup besar yang di bebankan ke kita. Mending beli genset lebih efektif, murah dan efisien,” ucap dia.

Sementara Kabid Sumber Daya Air Kota Bekasi, Zainal mengatakan nantinya permintaan kebutuhan pompa itu akan diajukan kepada Kementerian PUPR atau Pemkot Bekasi.

Namun, untuk sementara saat ini pihaknya masih memaksimalkan pompa-pompa yang ada di Bekasi.

“Belum tahun ini (permintaannya), tahun depan atau kita ajukan tahun ini biar tahun depan kita gunakan. Semoga diperbolehkan,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com