Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bekasi Sebut Saluran Air Tol Japek yang Tertutup Proyek KCIC Jadi Penyebab Banjir

Kompas.com - 28/02/2020, 14:27 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi alias Pepen mengatakan, 13 siphon (saluran air di bawah jalan tol Jakarta-Cikampek) tertutup oleh oleh tiang penyangga proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Sebanyak 13 siphon itu terletak di perbatasan Kabupaten sampai dengan perbatasan DKI Jakarta.

Hal itu diungkapkannya saat ditanya terkait penyebab banjir di sejumlah kawasan Bekasi, termasuk jalan tol.

Baca juga: KCIC hingga Tol Kalimalang Dianggap Penyebab Banjir, Ini Solusi Pemkot Bekasi

“Waktu saya dipanggil sama Presiden, saya lagi ngecekin siphon. Kan banyak sekarang ini ada sheet pilenya (Tol Jakarta Cikampek) tiangnya itu ketutup, artinya space saluran airnya berkurang sementara intensitas hujan kan banyak sekali,” ujar Pepen di Bekasi, Jumat (28/2/2020).

Pepen mengatakan, tertutupnya siphon itu menyebabkan aliran air mampet.

Sehingga saat debit air hujan meningkat, aliran air tak tertampung dan akhirnya meluap.

“Ada beberapa (siphon) yang mampet pas dicek pada tanggal 3-4 Januari 2020 lalu,” kata Pepen.

Salah satu siphon yang tertutup berada di kawasan Perumahan Taman Cikas.

Pepen mengatakan, di Perumahan Taman Cikas hanya ada setengah siphon yang berfungsi.

Sebab, setengahnya lagi siphon itu sudah tertutupi oleh galian sheet pile.

Akibatnya siphon itu lama kelamaan habis tak menampung air.

“Kalau di Cikas itu sudah separuh, karena tidak ada tempat lagi, kan mereka gali, gali sheet pile jadi keuruk,” kata dia.

Baca juga: Pemkot Bekasi Minta Kementerian LH Kaji Ulang Amdal KCIC

Ia menyarankan agar pengelola proyek KCIC untuk membongkar proyek bangunannya yang menutupi siphon-siphon Tol Jakarta Cikampek.

“Iya boleh gali (dibongkar). Boleh dikerjain ya, lalu abis dikerjain digeser, karena dia punya alat berat, jadi jangan sampai menggangu. Ini aja baru, jangan sampai nutup saluran,” tutur Pepen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com