JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi sidak dua distributor masker di Jalan Pancoran, Glodok, Jakarta Barat, Kamis (4/3/2020) sore.
Sidak tersebut dipimpin oleh Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen (Pol) Listyo Sigit Prabowo yang didampingi oleh Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dan Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Iwan Kurniawan.
Listyo melakukan sidak pada dua toko distributor masker. Di sana, dia menemukan fakta lonjakan harga masker terjadi sejak Februari 2020 di tengah mewabahnya virus corona atau COVID-19.
Lonjakan kenaikan harga hingga 10 kali lipat dari harga biasa. Padahal, pada Desember 2019, harga masker masih berkisar antara Rp 15.000-Rp 20.000.
Baca juga: Video yang Viral Keliru, Tisu Basah Tak Bisa Jadi Alternatif Pengganti Masker
"Bulan Desember (2019) harganya masih Rp 15.000 per kotak, bulan Januari (2020) juga belum naik. (Harga masker) mulai naik mulai Februari (2020) menjadi Rp 100.000. Sekarang malah Rp 150.000 yang dijual ke orang, kalau dijual ke ritel harganya Rp 125.000," kata salah satu distributor.
"Harganya jangan dinaikkan lagi harganya," respons Listyo.
"Kalau pasokan masker bagaimana?" tanya Listyo.
"Enggak kekurangan stok Pak, cukup," jawab salah satu distributor.
Listyo mengungkapkan, kelangkaan dan lonjakan harga masker disebabkan oknum tak bertanggung jawab dan pedagang musiman yang membeli masker dalam jumlah banyak untuk mencari keuntungan.
Baca juga: Akui Keliru soal Harga Masker Rp 300.000 Per Boks, Ini Penjelasan Dirut Pasar Jaya
"Kebanyakan yang membeli adalah pedagang musiman yang kemudian melihat peluang dari jual beli masker ini, tentunya akan mendapatkan keuntungan," ujar Listyo.
Kendati demikian, Listyo menjamin ketersediaan stok masker di pasaran bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Menurut Listyo, fenomena panic buying akibat dampak virus corona bisa menjadi penyebab kelangkaan masker di pasaran.
"Saya imbau kepada masyarakat tentunya bahwa tidak perlu khawatir karena ketersediaan stok untuk masker cukup, jadi tidak perlu membeli berlebihan sehingga nantinya justru akan menyulitkan diri kita sendiri," kata Listyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.