Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Diperiksa, 76 Petugas Medis RS Mitra Keluarga Depok Masih Tunggu Hasil Uji Sampel

Kompas.com - 06/03/2020, 16:07 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris menyampaikan bahwa jumlah petugas medis dan staf RS Mitra Keluarga Depok yang berstatus orang dengan pemantauan (ODP) virus corona meningkat jadi 76 orang.

Mereka diduga telah berinteraksi dengan dua pasien positif virus corona ketika keduanya memeriksakan kesehatan di RS Mitra Keluarga Depok akhir Februari 2020 lalu.

Idris mengatakan, saat ini ke-76 petugas medis dan staf itu sudah dilakukan swab tenggorokan sebagai uji sampel kemungkinan infeksi virus corona.

Baca juga: 73 Petugas Medis RS Mitra Keluarga Depok Dipantau di Rumah Selama 14 Hari

"Pada tanggal 3 Maret itu dilakukan swab kepada 16 orang. Kemudian 4 Maret dilakukan swab 43 orang. Lalu 5 Maret dilakukan swab 17 orang," kata Idris kepada wartawan di ruangan Crisis Center Corona Balaikota Depok, Jawa Barat, Jumat (6/3/2020).

"Totalnya ada 76 orang, tapi hasilnya belum ada," ia menambahkan.

Untuk sementara dalam rentang 14 hari sejak berstatus ODP, ke-76 petugas medis dan staf RS Mitra Keluarga Depok diliburkan di rumah masing-masing. Mereka tak seluruhnya warga Depok.

Baca juga: Wali Kota Depok Pastikan Tak Akan Jual atau Bagi-bagi Masker untuk Umum

"Saat ini, semua masih dalam pantauan puskesmas sesuai wilayah masing-masing," kata Idris.

Idris menegaskan, lantaran belum rilis hasil uji sampel swab tenggorokannya, 76 petugas medis dan staf RS Mitra Keluarga ini masih berstatus ODP.

Mereka masih perlu menanti kepastian hasil uji sampel untuk dinyatakan negatif atau malah positif infeksi virus corona.

"Jadi, belum bisa dipastikan positif, belum bisa dibilang juga negatif," tutup Idris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com