TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kasus penganiayaan yang dialami seorang sopir, Yuardi (48) oleh majikannya, LW belum ada tindak lanjut dari Kepolisian Tangerang Selatan.
Yanuardi, yang telah melaporkan kejadian kekerasan pada Kamis (5/3/2020), belum juga dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Laporan tersebut bernomor LP/263/K/III/2020/SPKT/Res Tangsel.
Baca juga: Polisi Masih Selidiki Penganiayaan Sopir oleh Majikan di Bintaro
"Kita tidak bisa menentukan karena kita cari keterangan dahulu dari pihak pelapor. Nanti di situ kita kalau memang kalau ada orang orang yang perlu kita periksa buat menambah keterangan baru kita periksa," kata Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Muharram Wibisono saat di konformasi, Senin (9/3/2020).
Menurut Muharram, Yanuardi yang minta permintaan keterangan terhadapnya ditunda.
"Kondisi korban kita masih belum tahu. Karena kita undang untuk melakukan interogasi, belum mau dilaksanakan. Nanti kita coba beberapa hari ke depan," kata dia.
Sebelumnya, penganiayaan tersebut terjadi sebanyak dua kali sepanjang Yanuardi kerja dalam satu bulan terakhir oleh LW.
Yanuardi menceritakan, aksi penganiayaan tersebut pertama kali terjadi pada saat beberapa hari bekerja dengan LW.
Saat itu, Yanuardi diminta untuk memanasi mobil untuk mengantarkan dua cucu LW ke suatu tempat.
"Jam 6 pagi sudah manasin mobil. Tapi jam 6 itu harus pake mobil dua. Karena cucu dua berarti harus ada dua. Tapi sopir yang satu cuma sediakan satu mobil. Kebetulan saya lagi duduk, dipanggil bapak (LW), di situ saya di garasi dipukuli," kata Yanuardi
Kejadian penganiayaan kembali terjadi pada saat Yanuardi diminta untuk menjemput anaknya di Bandara Soekarno Hatta.
Yanuardi yang menjemput makikannya dengan adanya pengawalan terjadi kesalahpahaman hingga menyebabkan palang pintu tol patah.
Baca juga: Derita Sopir Babak Belur Dipukuli Majikan di Bintaro
"Jadi motoris lewat, kemudian saya ikut lewat otomatis palang tertutup dan kena mobil hingga patah, dikira saya nggak ngetab (buat bayar tol). Kemudian saya jalan, kata anaknya selesaikan dulu masalah itu. Setelah selesai saya sudah ditunggu bapak, dan kembali terjadi (dianiaya)," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.