TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kepolisian Tangerang Selatan masih menyelidiki dugaan penganiayaan yang menimpa Yanuardi (48).
Yuniardi yang bekerja sebagai sopir itu diduga dianiaya majikannya, LW di salah satu perumahan kawasan Bintaro Sektor 7, Tangerang Selatan.
"Masih dalam penyelidikan juga oleh Reskrim. Insha Allah kami terus melakukam pemeriksaan terhadap saksi-saksi," ujar Kapolres Tangsel AKBP Iman Setiawan, di kawasan Serpong, Tangsel, Senin (9/3/2020).
Berdasarkan pengakuan Yanuardi, ada sekitar 40 pekerja di rumah majikannya tersebut.
Baca juga: Derita Sopir Babak Belur Dipukuli Majikan di Bintaro
Sebagian di antaranya juga mengalami dugaan penganiayaan yang dilakukan majikannya di dalam ruang tertutup.
Oleh karena itu, sampai saat ini Iman meminta jajaran mendalami lebih dulu terkait profesi LW selama ini.
"Ini kita masih didalami. Proses penyelidikan," ucap dia.
Baca juga: Sudah Dipukuli Sampai Memar oleh Majikan, Sopir di Bintaro Masih Dituduh Pura-pura Sakit
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Muharram Wibisono mengatakan, jajarannya telah mendatangi rumah LW.
Namun, sampai saat ini Polisi masih menunggu keterangan Yanuardi mengenai penganiayaan yang dialaminya.
"Kami memang di lapangan sudah melakukan penyelidkan, cuma masih gali semua belum bisa kami pastikan dan putuskan (pelaku) karena masih proses penyelidikan," ucapnya.
Adapun, penganiayaan yang dialami Yanuardi terjadi dua kali sepanjang dia bekerja dalam satu bulan terkahir oleh LW.
Yanuardi menceritakan, aksi penganiayaan tersebut pertama kali terjadi pada saat beberapa hari bekerja dengan LW.
Baca juga: Sopir yang Dianiaya Majikan di Bintaro Mengaku Trauma, Tubuh Pun Masih Memar
Saat itu Yanuardi diminta untuk memanasi mobil untuk mengantarkan dua cucu dari LW ke suatu tempat.
"Jam 6 pagi sudah manasin mobil. Tapi jam 6 itu harus pake mobil dua. Karena cucu dua berarti harus ada dua. Tapi sopir yang satu cuma sediakan satu mobil. Kebetulan saya lagi duduk, dipanggil bapak (LW) disitu saya digarasi dipukuli," kata Yanuardi.
Kejadian penganiayaan kembali terjadi pada saat Yanuardi diminta untuk menjemput anaknya di Bandara Soekarno Hatta.
Baca juga: Dipukuli Majikan hingga Babak Belur, Sopir di Bintaro Lapor Polisi
Yanuardi yang menjemput manjikannya dengan adanya pengawalan terjadi kesalahpahaman hingga menyebabkan plang pintu tol patah.
"Jadi motoris lewat, kemudian saya ikut lewat otomatis plang tertutup dan kena mobil hingga patah, dikira saya nggak ngetab (buat bayar tol) . Kemudian saya jalan, kata anaknya selesaikan dulu masalah itu. Setelah selesai saya sudah ditunggu bapak, dan kembali terjadi (dianiaya)," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.