Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UI Larang Mahasiswa Bepergian atau Pulang ke Rumah Keluarga jika Sakit

Kompas.com - 18/03/2020, 11:11 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Universitas Indonesia (UI) kembali menegaskan pedoman bagi mahasiswanya yang akan bepergian atau pulang ke rumah keluarga masing-masing di tengah pandemi Covid-19.

"Pada prinsipnya, mahasiswa yang tinggal di Asrama UI atau indekos sekitar kampus UI dilarang bepergian apabila sedang sakit atau badan sedang tidak bugar," ujar Sekretaris UI, Agustin Kusmayati melalui edarannya yang ditandatangani pada Senin (16/3/2020).

"Mahasiswa yang sedang sakit atau tidak bugar harus tinggal di asrama UI atau rumah indekos masing-masing untuk beristirahat semoga sehat kembali," tambah dia.

UI menegaskan, mahasiswa yang tidak perlu lagi kuliah ke Kampus UI memang dapat pulang ke rumah keluarga masing-masing.

Baca juga: UI Minta Mahasiswa dari Luar Jabodetabek Tetap Tinggal di Asrama dan Kos Selama Wabah Corona

Akan tetapi, hal itu dapat dilakukan jika mereka dalam keadaan sehat, tak bergejala gangguan kesehatan apa pun, dan tidak punya riwayat kontak dengan penderita Covid-19.

Mahasiswa asal Jabodetabek dipersilakan meninggalkan asrama UI dan indekos jika memenuhi syarat itu.

"Apabila ragu atas kondisi dirinya, dipersilakan tetap tinggal di asrama UI atau indekos," kata Agustin.

Sementara itu, mahasiswa dari luar Jabodetabek disarankan untuk tetap tinggal di asrama UI atau rumah indekos di sekitar kampus UI sampai situasi menjadi kondusif dan memenuhi beberapa syarat.

Baca juga: FK-UI Produksi Hand Sanitizer untuk Dibagikan Gratis ke Rumah Sakit hingga Sekolah

Pertama, telah melalui 14 hari masa isolasi mandiri dan terbukti sehat.

Kedua, menjaga kebersihan dan menerapkan tindakan kewaspadaan dan pencegahan penularan Covid-19 sebaik-baiknya.

Ketiga, bersih-bersih diri setibanya di rumah keluarga.

Keempat, mengisolasi diri di rumah keluarga selama 14 hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com