Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kemayoran Sediakan Sarapan Gratis untuk Ojol dan Sopir Bajaj

Kompas.com - 03/04/2020, 21:59 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rohman Titis Pratama, warga Kemayoran, Jakarta Pusat, menginisiasi gerakan berbagi sarapan untuk pengemudi ojek online (ojol) dan sopir bajaj yang masih bekerja di tengah pandemi Covid-19.

Kegiatan berbagi sarapan gratis ini dilakukan karena Rohman dan keluarganya tergerak ingin membantu mereka yang sedang kesulitan mendapatkan penumpang dan penghasilan harian semenjak penerapan kebijakan menjaga jarak fisik atau physical distancing dan bekerja dari rumah.

“Jadi waktu itu saya pulang kerja, lihat ojol, mereka lalu lalang doang tanpa penumpang, tanpa (barang) antaran, kemudian bajaj pun sama. Kurang lebih begitu,” ujar Rohman Titis Pratama ketika dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (3/4/2020).

Baca juga: Warteg di Depok Sebut 100 Porsi Makan Siang Gratis Masih Kurang untuk Pekerja Informal Terdampak Covid-19

Bertempat tinggal tidak jauh dari Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Rohman mengaku sudah hampir satu pekan membagikan sarapan gratis.

Pada awalnya, dia bersama sang istri hanya menyediakan menu sederhana, yakni bubur kacang hijau.

Makanan tersebut dibagikan kepada mereka yang melintas di Jalan Bendungan Jago pada pagi hari. Dalam satu hari, dia bersama sang istri bisa membagikan 30 sampai 50 porsi sarapan pagi.

“Itu kan jalan raya dekat rumah, kalau agak siangan dikit ramai. Apalagi kan kita aktivitasnya di depan toko orang. Jadi kita sengaja bagikan pagi, jam 07.00 sudah mulai,” ungkapnya.

Target utama dari sarapan gratis ini memang untuk kalangan ojek online dan sopir bajaj. Tetapi tidak menutup kemungkinan masyarakat membutuhkan yang melintas bisa mendapatkannya.

Baca juga: Minim Order Saat Pandemi Covid-19, Ojol Dapat Bantuan Voucher Makan Gratis

Rohman berharap dapat terus membantu mereka yang kini pekerjaan dan penghasilannya terdampak covid-19, sekaligus bisa menginspirasi hadirnya gerakan yang sama di tempat lain.

“Kalau misalnya kita lihat kan pandemi Covid-19 ini menyerang kebanyakan kepada usia lanjut, makanya kalau ada orang tua yang lewat kami kasih wedang jahe. Kami sediain juga wedang doang yang tanpa sarapan,” katanya.

Sarapan gratis di titik lain

Selama mengerakkan aksi sarapan sehat, Rohman mengaku mendapatkan sambutan positif dari orang-orang sekitarnya. Keluarga dan teman sejawat pun ikut tergerak membantu aksi tersebut. Kini dia dapat menyiapkan sarapan gratis dengan menu yang lebih bervariasi.

Meski begitu, Rohman tidak langsung menerima semua tawaran bantuan yang diberikan. Namun, ia sebisa mungkin menyarankan mereka untuk bergerak sendiri atau membuat titik berbagi makanan lain.

Dia pun berharap agar gerakan serupa bisa semakin banyak dilakukan oleh masyarakat yang menurutnya lebih beruntung.

Di sisi lain, jumlah sarapan gratis yang disediakannya sangat sedikit jika dibandingkan dengan banyaknya pekerja harian yang membutuhkan.

“Mereka harus tetep turun kelapangan untuk cari nafkah, sedangkan teman-teman bisa di rumah. Nah menurut aku ini harus ada yang support nih,” ungkapnya.

“Jadi enggak cuma bertitik di satu tempat. Kamu itu ditempat lain itu bisa, sedangkan ojol maupun bajaj itu banyak banget di tempat lain. Mereka juga sama, pasti butuh juga,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com