Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diprotes Warga, Lippo Pastikan RS Covid-19 Dekat Apartemen Tak Bahayakan Penghuni

Kompas.com - 06/04/2020, 20:59 WIB
Walda Marison,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lippo Group selaku pengelola apartemen Nine Residance, Pancoran, Jakarta Selatan memastikan rumah sakit yang mereka bangun di dalam gedung apartemen aman bagi penghuni yang lain.

Pihak Lippo mengklaim secara struktur, bentuk bangunan rumah sakit berbeda dengan apartemen walaupun masih dalam satu gedung.

Rumah sakit hanya menempati bagian lantai satu, dua, dan tiga apartemen.

Baca juga: Area Komersial Lippo Plaza Mampang Disulap Jadi Rumah Sakit Covid-19

Karenanya, para penghuni dipastikan tidak akan bersentuhan langsung dengan pasien ataupun petugas medis.

"Selain itu, berbeda dalam akses masuk dan keluar, akses lift, suplai air, listrik, lot parkir, suplay AC nya dan lain lain semuanya terpisah tak bersinggungan," kata D irektur Public Relations & External Relations Lippo Karawaci, Danang Kemayan Jati, Senin (6/4/2020).

Secara saluran udara, pihak Lippo juga sudah memikirkan hal tersebut. Danang mengatakan sirkulasi udara dari rumah sakit tidak akan keluar ke arah penghuni, melainkan akan kembali masuk ke dalam rumah sakit..

Baca juga: Protes Penghuni Apartemen Lippo di Mampang, Tak Terima Huniannya Jadi RS Darurat Covid-19

Saluran udara akan disterilkan  dan disaring lagi dari kuman yang ada dengan 'hepafiltration' dan sinar ultra violet. Jadi, hasilnya udara menjadi berih kembali," kata dia.

Dengan konsep seperti ini, dia meyakini keberadaan rumah sakit khusus pasien Covid-19 ini tidak akan menganggu kenyamanan penghuni.

Baca juga: Apartemen Lippo di Mampang Jadi RS Darurat Covid-19, Penghuni Diminta Tidak Khawatir

Sebelumnya, para penghuni apartemen merasa  khawatir lantaran rumah sakit tersebut berada tepat dibawah lantai tempat mereka tinggal.

"Ya jelas khawatir lah, namanya virus membahayakan gitu terus datang ke tempat kita, di tengah lingkungan warga. Pasti khawatir lah kita," kata perwakilan penghuni bernama A. Fimualif ketika dihubungi, Senin (6/4/2020).

Dia mengatakan penolakan serentak juga datang dsri 97 RT dari 7 RW yang ada di permukiman tersebut.

Pria yang akrab disapa Alif ini mengatakan salah satu penyebab penghuni protes karena tidak diinformasikan kepada pengelola tentang pembangunan rumah sakit ini.

 

Mereka pun kaget ketika melihat lantai bawah apartemen mereka sudah disulap jadi rumah sakit.

Fakta jika rumah sakit itu khsusus untuk para pasien Covid-19 pun semakin membuat mereka tidak terima.

"Sebenarnya bangun RS saja kita nggak terima karena waktu dijual dulu pertama kali itu tidak ada rumah sakit. Yang ada itu mall sama fasilitas lainnya. Kalau dia jualnya ada rumah sakit, kita juga nggak beli lah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com