TANGERANG, KOMPAS.com - Perusahaan Ground Handling (GH) yang bergerak di bidang penunjang penerbangan terancam bangkrut karena penurunan drastis jumlah penerbangan di tengah pandemi Covid-19.
"Saat ini jumlah penerbangan yang ditangani menurun drastis sampai 80 persen," ujar Ketua Umum Aliansi Ground Handling Indonesia (AGHI), Ida Pangelingsir, melalui pesan tertulis, Selasa (14/4/2020).
Ida mengatakan, penurunan jumlah tersebut setelah adanya pembatasan lalu lintas penumpang akibat Covid-19.
Baca juga: Minta Maaf, Ojol yang Protes PSBB Bernada Provokatif Dibebaskan Polisi
Dia mengatakan, jika kondisi ini tidak segera normal, makan perusahaan GH terancam bangkrut.
"Bila pandemik Covid-19 berlangsung lebih lama, maka industri GH akan semakin terpuruk, bahkan sebagian anggota AGHI akan bangkrut," tutur Ida.
Ida menjelaskan, tidak mungkin perusahaan GH terus mendukung operasional bandara tanpa adanya kepastian penghasilan.
"Namun pada saat yang sama, perusahaan GH harus menghadapi kepastian dan tekanan atas biaya tetap," kata Ida.
Baca juga: Anies Ancam Cabut Izin Usaha Perusahaan yang Langgar Aturan PSBB soal Kerja dari Rumah
Untuk itu, pihaknya meminta intensif dan sejumlah keringanan kepada pemerintah.
"Keringanan yang kami harapkan dari pemerintah adalah penangguhan pembayaran pajak-pajak," tutur dia.
Selain itu, AGHI meminta perpanjangan jangka berlaku sertifikat personel atau SDM dan alat pendukung.
"Serta penangguhan kewajiban iuran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan," kata Ida.
AGHI juga meminta keringanan dalam bentuk pemberian diskon atas sewa ruang, lahan diperkeras dan konsesi, juga penundaan tempo pembayaran dan pembebasan pengenaan Minimum Omzet Bruto (MOB) pada bandara yang dikelola oleh Kementerian Perhubungan atau BUMN Kebandarudaraan Angkasa Pura I dan II.
"Pembebasan dari pemberlakukan MOB serta pembayaran konsesi yang disesuaikan dengan realita omset akan sangat membantu mempertahankan keberadaan industri GH dan karyawan," tutur Ida.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.