Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ingin Salah Sasaran, Pemkot Tangerang Masih Mendata Warga yang Akan Terima Bantuan

Kompas.com - 21/04/2020, 10:28 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang Suli Rosadi mengatakan pihaknya masih mendata warga terdampak Covid-19 yang akan menerima bantuan.

Dia mengatakan proses pencocokan dilakukan dengan teliti agar bantuan yang disalurkan tidak salah sasaran.

"Karena yang akan mendapatkan bantuan adalah warga yang benar terdampak," ujar dia saat dikonfirmasi, Selasa (21/4/2020).

Suli mengatakan, itu sebabnya hingga hari ketiga pemberlakuan PSBB di Kota Tangerang bantuan dari Dinas Sosial Kota Tangerang belum tersebar di tengah masyarakat.

Baca juga: Awas, Pelanggar PSBB Kota Tangerang Bisa Ditilang

Pemerintah Kota Tangerang menyiapkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk warga yang terdampak Covid-19 selama masa diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Besaran yang diterima warga sebesar Rp 600.000 per kartu keluarga.

"BLT sebesar Rp 600.000 kepada warga terdampak dan kurang mampu," ujar Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dalam keterangan tertulis.

Tidak hanya BLT yang direncanakan Pemkot Tangerang, Arief mengatakan akan membuat posko pendaftaran Kartu Prakerja dan menyediakan tempat isolasi dan rumah singgah bagi PDP Covid-19.

Hal tersebut, lanjut Arief sebagai langkah pengendalian penyebaran Covid-19 pada wilayah yang dipimpinnya.

Baca juga: Anggaran Covid-19 Pangkas 50 Persen Alokasi Program Pembangunan di Tangerang

"Selain memberlakukan sekolah dan bekerja dari rumah, Pemkot Tangerang telah membuat gugus tugas tingkat kecamatan hingga RT dan RW dalam bentuk Kampung Siaga Corona," tutur Arief.

Bantuan yang sudah dilaksanakan pun berupa pendistribusian 101,3 ton beras untuk warga terdampak Covid-19 di Kota Tangerang.

Beras tersebut didistribusikan kepada 1.013 RW se-Kota Tangerang melalui program beras Jaring Pengaman Sosial (JPS) Pemerintah Kota Tangerang.

"Setiap RW akan mendapat sebanyak 100 kilogram beras Jaring Pengaman Sosial dari Pemkot," terang Arief.

Arief juga menjelaskan mekanisme distribusi beras JPS, beras akan didistribusikan ke tiap kantor kecamatan untuk kemudian didistribusikan kembali ke setiap kelurahan.

"Dari kelurahan akan dikirim lagi ke masing-masing RW untuk stok di lumbung warga. Nanti RW yang mendata warga yang berhak menerimanya," tutur Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com