TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang Suli Rosadi mengatakan pihaknya masih mendata warga terdampak Covid-19 yang akan menerima bantuan.
Dia mengatakan proses pencocokan dilakukan dengan teliti agar bantuan yang disalurkan tidak salah sasaran.
"Karena yang akan mendapatkan bantuan adalah warga yang benar terdampak," ujar dia saat dikonfirmasi, Selasa (21/4/2020).
Suli mengatakan, itu sebabnya hingga hari ketiga pemberlakuan PSBB di Kota Tangerang bantuan dari Dinas Sosial Kota Tangerang belum tersebar di tengah masyarakat.
Baca juga: Awas, Pelanggar PSBB Kota Tangerang Bisa Ditilang
Pemerintah Kota Tangerang menyiapkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk warga yang terdampak Covid-19 selama masa diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Besaran yang diterima warga sebesar Rp 600.000 per kartu keluarga.
"BLT sebesar Rp 600.000 kepada warga terdampak dan kurang mampu," ujar Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dalam keterangan tertulis.
Tidak hanya BLT yang direncanakan Pemkot Tangerang, Arief mengatakan akan membuat posko pendaftaran Kartu Prakerja dan menyediakan tempat isolasi dan rumah singgah bagi PDP Covid-19.
Hal tersebut, lanjut Arief sebagai langkah pengendalian penyebaran Covid-19 pada wilayah yang dipimpinnya.
Baca juga: Anggaran Covid-19 Pangkas 50 Persen Alokasi Program Pembangunan di Tangerang
"Selain memberlakukan sekolah dan bekerja dari rumah, Pemkot Tangerang telah membuat gugus tugas tingkat kecamatan hingga RT dan RW dalam bentuk Kampung Siaga Corona," tutur Arief.
Bantuan yang sudah dilaksanakan pun berupa pendistribusian 101,3 ton beras untuk warga terdampak Covid-19 di Kota Tangerang.
Beras tersebut didistribusikan kepada 1.013 RW se-Kota Tangerang melalui program beras Jaring Pengaman Sosial (JPS) Pemerintah Kota Tangerang.
"Setiap RW akan mendapat sebanyak 100 kilogram beras Jaring Pengaman Sosial dari Pemkot," terang Arief.
Arief juga menjelaskan mekanisme distribusi beras JPS, beras akan didistribusikan ke tiap kantor kecamatan untuk kemudian didistribusikan kembali ke setiap kelurahan.
"Dari kelurahan akan dikirim lagi ke masing-masing RW untuk stok di lumbung warga. Nanti RW yang mendata warga yang berhak menerimanya," tutur Arief.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.