Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larangan Mudik Berlaku Besok, Banyak Pemudik Berangkat dari Terminal Bekasi Hari Ini

Kompas.com - 23/04/2020, 10:17 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah resmi melarang mudik mulai Jumat (24/4/2020) besok untuk mencegah penyebaran virus corona.

Hal tersebut membuat masyarakat berbondong-bondong mudik hari ini sebelum larangan itu berlaku besok.

Kepala Terminal Bekasi, Muhammad Kurniawan menyampaikan terjadi peningkatan masyarakat yang hendak mudik pada dua hari belakangan ini, Rabu (22/4/2020) hingga Kamis (23/4/2020).

Baca juga: Ada Larangan Mudik, Akses dari Bekasi ke Karawang Ditutup Mulai Besok

“Hari ini hari terakhir besok sudah tidak bisa lagi mudik makanya dua hari ini agak ramai yang mudik,” ucap Kurniawan saat dihubungi, Kamis (23/4/2020).

Kurniawan mengatakan, peningkatan masyarakat mudik itu mencapai 8 persen dibanding hari biasa saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Biasanya selama penerapan PSBB bus antar kota antar provinsi (AKAP) terisi 15 orang, namun terjadi peningkatan dua hari belakangan ini diisi 25 hingga 27 orang.

Baca juga: 6 Langkah Polda Metro Jaya Cegah Warga Mudik, Percepat Operasi Ketupat hingga Hentikan Kendaraan Keluar dari Jabodetabek

"Saya liat sudah ada tiga bus yang jalan, yakni bus ke Tasikmalaya, Cirebon, dan Purwekerto. Bus yang isi 60 penumpang tadi diisi 25 hingga 27 penumpang,” kata Kurniawan.

Ia mengaku hingga kini surat resmi aturan larangan mudik belum diterima. Namun, ia akan menyiapkan personel untuk jaga di depan dan di belakang terminal jika nantinya ditutup.

“Saya belum dapat perintah, tadi malam harusnya. Saya tidak mau dipermasalahkan sesuai aturan aja . Kalau ditutup maka kita akan banyakin petugas yang jaga di pintu masuk dan keluar,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com