Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASN di Tangsel Diminta Donasikan Gaji Rp 150 Ribu Selama Tiga Bulan untuk Bantu Warga Terdampak Covid-19

Kompas.com - 30/04/2020, 15:11 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP)  Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah mengeluarkan surat edaran nomor 443/1843/BKPP tentang donasi untuk masyarakat terdampak covid-19.

Ajakan memberikan donasi ini disampaikan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk membantu sesama di tengah pademi Covid-19.

Pada poin dua surat edaran tertulis jika ASN di Tangerang Selatan dapat menyisihkan sebagian dari penghasilan Rp 150.000 selama tiga bulan, terhitung sejak April 2020.

Baca juga: Update Covid-19 Banten 29 April: Peta Sebaran di Kota Tangerang dan Tangsel Tertinggi

Kepala BKPP Tangsel Apendi mengatakan, meski tertulis nominal dalam surat edaran, namun pemberian bantuan tidak diwajibkan bagi para ASN.

"Jadi ini bukan memotong gaji ya, tapi bentuknya donasi. Tapi saya bilang wajarlah Rp 150.000 per ASN. Kami tidak wajibkan, jika mereka tidak ngasih, tidak masalah," kata Apendi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (30/4/2020).

Apendi menjelaskan, mekanisme pengumpulan donasi dilakukan di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD).

Baca juga: PNS Kota Tangerang Berikan Donasi untuk Warga Terdampak Corona, Terkumpul Rp 1,89 Miliar

Donasi yang telah terkumpul akan disalurkan ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Tangang Selatan pada rekening BJB Syariah Nomor 5400102000596.

"Nanti bantuan akan diserahkan dalam bantuk paket dengan nilai Rp 150 ribu ke masyarakat yang membutuhkan di 54 kelurahan di tujuh kecamatan. Berapa orang-orang kita yang perlu dibantu," katanya.

Menurut Apendi, waktu ajakan donasi tersebut yang tertulis sampai tiga bulan kedepan masih berlaku tentatif menyesuaikan kondisi wabah covid-19.

Donasi akan segera dihentikan jika wabah covid-19 telah menghilang hingga sebelum waktu yang ditentukan.

"Jika sebelum tiga bukan covid-19 sudah selesai, yasudah donasi kita hentikan," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com