JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang kakek berusia 80 tahun, warga kelurahan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab.
Namun, meski sudah mengetahui positif Covid-19, kakek tersebut sempat menolak dibawa ke rumah sakit untuk dirawat.
"Begitu di-swab hari Jumat lalu, dia positif. Pada saat Sabtu siang, dibujuk lurah dan tim kesehatan, dia tidak mau untuk dibawa ke rumah sakit," kata Camat Tambora Bambang saat dihubungi, Senin (11/5/2020).
Sang kakek merasa hanya mengalami gejala tifus. Dengan alasan itu, ia terus menolak ajakan petugas untuk dirawat di rumah sakit.
"Dia (kakek) tidak mau, nolak karena alasannya dia tidak Covid, dia gejala tifus gitu. Padahal hasilnya sudah positif. Karena dibujuk tidak mau, lurah akhirnya lapor ke kecamatan," kata Bambang.
Baca juga: Tes Swab Massal di Pasar Kota Bekasi, Dua Orang Positif Covid-19
Kabar tersebut kemudian sampai ke kecamatan, Koramil, dan Polsek Tambora.
Dalam rapat singkat, diputuskan bila kakek beserta istrinya akan dijemput pada Minggu (10/5/2020).
"Kemudian Minggu pagi kami ambil langkah-langkah, bersama tim saya, Koramil dan Kapolsek bergerak kami didampingi tim kesehatan ada empat orang pakai APD. Kami lakukan penjemputan," kata Bambang.
Saat itu, sang kakek berubah sikap. Ia bersedia dirawat, namun di RS Tarakan, Jakarta Pusat.
Kakek tersebut menolak jika dirawat di Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 di Wisma Atlet, Kemayoran.
"Kemarin mereka mau dibawa asal ke Tarakan bukan di Wisma Atlet. Kami berkomunikasi dengan RS Tarakan, lalu oke kami bawa kesana," kata Bambang.
Baca juga: Pergub Baru Anies, Warga Didenda Maksimal Rp 250.000 jika Tak Pakai Masker Saat Keluar Rumah
Setelah mengetahui kakek itu positif Covid-19, petugas kemudian melakukan tes swab kepada puluhan warga di RW 07, Kelurahan Jembatan Besi.
Pasalnya, sang kakek kerap menjadi imam saat shalat berjamaah di Mushala Baitul Muslimin di RW 07, Kelurahan Jembatan Besi.
Dikhawatirkan, warga yang biasa shalat berjamaah di mushala tersebut terinfeksi Covid-19.
"Begitu dilakukan swab hari Jumat, dia positif. Tapi, setiap malamnya mimpin shalat tarawih," ucapnya.
Saat ini sambil menunggu hasil swab, warga melakukan karantina lokal untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.