Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Tawuran dan Pembacokan Polisi di Tambora, 23 Orang Ditangkap

Kompas.com - 14/05/2020, 15:24 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi telah menangkap 23 orang yang terlibat tawuran dan pembacokan seorang polisi di perbatasan wilayah Tambora dan Gambir, Jakarta Barat.

"Pelaku tawuran yang diamankan 23 orang, terdiri dari 14 orang pemuda warga Kelurahan Duri Selatan. Lalu 9 orang pemuda warga Setia Kawan. Dari semua, 10 orang (berusia) di atas 18 tahun, dan 13 orang belum 18 tahun," kata Kapolsek Tambora Kompol Iver Son dalam keterangan tertulis, Kamis (14/5/2020).

Seorang polisi, yaitu Ipda I Gusti Ngurah Astawa, mengalami luka bacok dalam tawuran yang terjadi pada Selasa lalu itu.

Baca juga: Polisi Kena Bacok Saat Melerai Tawuran di Tambora

Ipda Astawa yang sedang berpatroli melihat dua kelompok pemuda tawuran kawasan Tambora pada Selasa malam itu. Astawa dan rekannya lalu turun dari kendaraan patroli dan berusaha melerawai tawuran tersebut.

Namun, para pelaku tawuran justru menghampiri Ipda Astawa dan membacok punggung polisi itu dengan celurit. Korban menderita luka sobek. Lukanya harus dijahit.

Polisi kemudian mengejar para pelaku. Selain 13 orang yang sudah ditangkap, polisi masih memburu dua tersangka lagi, yaitu DL dan AL.

Keduanya diduga terlibat tawuran dan melukai punggung Ipda Astawa.

"Ini (yang masuk) daftar pencarian orang ada dua. DL diduga merupakan pelaku yang membacok korban dan AL diduga pembawa senjata tajam saat tawuran," kata Iver.

Saat menangkap para tersangka, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain dua buah celurit, 14 anak panah, 1 buah ponsel, dan pecahan botol beling.

Mereka kini dijerat pasal berlapis yakni Pasal 170 KUHP, Pasal 406 KUHP jo. Pasal 55, 56 KUHP, dan UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com