Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serikat Buruh Minta Pemerintah Ganti Program Kartu Prakerja dengan BLT

Kompas.com - 14/05/2020, 17:10 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia, Mirah Sumirat minta pemerintah agar mengkaji ulang program kartu prakerja.

Di tengah pandemi Covid-19, Mirah menilai bahwa program tersebut belum tepat sasaran, khususnya kepada masyarakat yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Menurut dia, masyarakat yang telah mendapatkan pelatihan tidak dapat langsung terjun untuk bekerja.

Baca juga: 1 Buruh di Kota Tangerang Positif Covid-19

"Program pra kerja tidak ada hubungannya karena isinya pelatihan. Selesai pelatihan mau kerja di mana?" kata Mirah kepada Kompas.com, Kamis (14/5/2020)

Banyaknya perusahaan yang tutup karena mematuhi kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pun mengakibatkan minimnya pembukaan lapangan pekerjaan baru.

Ia pun menyarankan, agar pemerintah dapat mengganti program tersebut menjadi program bantuan langsung tunai (BLT) sehingga masyarakat dapat menerima bantuan tersebut secara langsung.

"Sedangkan para karyawan banyak yang kena PHK. Ganti saja jadi BLT," kata Mirah.

Mirah mengatakan, sebelumnya serikat buruh sudah mencoba mengikuti program kartu prakerja. Kendati demikian, usaha tersebut tak kunjung membuahkan hasil.

"Anggota ASPEK ada lebih dari 500 orang yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK) karena Covid-19, mereka mencoba ikut program kartu pra kerja, satu pun tidak ada yang masuk," imbuh dia.

Mirah pun meminta agar pemerintah dapat menggunakan cara alternatif yang lebih bijak dalam menangani para pekerja yang dirumahkan dan di-PHK.

"Misalnya perusahaan ada yang melakukan PHK, pemerintah seharusnya lihat data dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) setempat, dari situ kelihatan orang-orang yang di-PHK, lalu (pemerintah) lanjutkan dengan kasih bantuan," tuturnya.

Meski terkendala pandemi Covid-19, Mirah mengaku bahwa ASPEK selalu aktif dalam menyampaikan suara dan apresiasi para buruh.

Alih-alih mengajukan aksi unjuk rasa, serikat buruh ASPEK tetap menyampaikan suaranya menggunakan mekanisme manual seperti surat dan melalui media sosial.

"Mekanisme biasa aksi unjuk rasa tidak bisa lagi kita lakukan, jadi protes keras dan kampanye kita sampaikan langsung melalui surat dan media sosial," kata Mirah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com