Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurva Kasus Positif Covid-19 Jakarta Menurun, Ini Rincian Data 47 Hari Penerapan PSBB

Kompas.com - 27/05/2020, 05:45 WIB
Sandro Gatra

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta berangsur menurun dalam empat hari terakhir saat periode ketiga penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Penurunan kasus Covid-19 di Ibu Kota tersebut disorot Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19 Wiku Adisasmito.

Berdasarkan data yang dihimpun Kompas.com, pada 23 Mei ada penambahan 127 kasus positif.

Angkanya kemudian terus turun pada 24 Mei (118 kasus), 25 Mei (67 kasus), dan 26 Mei (61 kasus).

Baca juga: 6.347 Warga Ajukan SIKM untuk Keluar Masuk Jakarta, Mayoritas Ditolak Pemprov DKI

Pada tanggal sebelumnya, kurva kasus positif Covid-19 di Jakarta masih naik turun.

Meski kasus positif Covid-19 berangsur turun, Wiko menekankan, bukan berarti kondisi Ibu Kota dapat dipastikan aman.

Sebab, gelombang kedua kasus Covid-19 tetap berpotensi terjadi di DKI Jakarta menghadapi arus balik.

"Jakarta kelihatan sudah mulai turun (dari grafik). Tapi kalau pemudik kembali lagi ke Jakarta dan bawa penyakit, bisa jadi second wave (gelombang kedua)," kata Wiku dalam konferensi pers BNPB, Selasa (26/5/2020).

Gubernur DKI Anies Baswedan sebelumnya mengatakan, dua periode penerapan PSBB, Jakarta mulai bisa mengendalikan pergerakan virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19.

Hal itu dilihat dari tingkat penularan atau reproduction number Covid-19 di Jakarta.

Baca juga: Gugus Tugas Covid-19: Kasus di DKI Turun, tapi Waspada Gelombang Dua

Pada Maret 2020, reproduction number Covid-19 di Jakarta, yakni 4. Artinya, 1 orang bisa menularkan Covid-19 kepada 4 orang.

Namun, sejak pertengahan April sampai Selasa (19/5/2020) lalu, reproduction number Covid-19 di Ibu Kota berhasil turun hingga sekitar 1.

Meski demikian, Anies menyatakan kasus harian Covid-19 kembali naik pada Mei. Padahal, kasus harian Covid-19 itu sempat menurun.

"Di bulan Mei, jumlah laporan kasus (Covid-19) per hari mengalami peningkatan kembali, seakan kita menuju gelombang kedua. Ini terjadi utamanya justru sesudah masuk bulan suci Ramadhan. Kita memang ketat (berada di rumah) di siang hari, tapi sore dan malam banyak keluar," ujar Anies, Selasa (19/5/2020).

Baca juga: Aturan New Normal Perkantoran: Hindari Lembur, Jarak Antar-pegawai Semeter, hingga Hapus Shift Malam

Berikut rekapitulasi data harian kasus Covid-19 di Jakarta selama penerapan PSBB:

- 10 April: 1.810 pasien positif, 156 meninggal dunia, 82 sembuh

- 11 April: Bertambah 93 kasus jadi 1.903 pasien positif, 168 meninggal dunia, 142 sembuh

- 12 April: Bertambah 179 kasus jadi 2.082 pasien positif, 195 meninggal dunia, 142 sembuh

- 13 April: Bertambah 160 kasus jadi 2.242 pasien positif, 209 meninggal dunia, 142 sembuh

- 14 April: Bertambah 107 kasus jadi 2.349 pasien positif, 243 meninggal dunia, 163 sembuh

- 15 April: Bertambah 98 kasus jadi 2.447 pasien positif, 246 meninggal dunia, 164 sembuh

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com