Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/06/2020, 19:32 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan, saat ini Kota Tangerang sedang memasuki masa transisi menuju new normal atau kenormalan baru.

"Sekarang ini kita sedang masa transisi, jadi ini belum new normal," kata Arief dalam keterangan tertulis, Senin (8/6/2020).

Arief mengatakan, memasuki masa transisi di pembatasan sosial berskala besar (PSBB) keempat ini dia memerintahkan Organisasi Perangkat Daerah (ODP) mulai melakukan penyemprotan disinfektan.

Baca juga: Setelah Rumah Ibadah, Kota Tangerang Akan Buka Tempat Makan

Khususnya di titik-titik yang diprediksi akan menjadi titik keramaian setelah PSBB keempat tersebut berakhir.

"Terutama pusat pertokoan di lingkungan masyarakat," kata Arief.

Wali Kota Tangerang dua periode itu juga menilai masyarakat sudah mulai sadar akan protokol kesehatan untuk menyambut kenormalan baru.

Baca juga: Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 di Kota Tangerang 56,2 Persen

Salah satunya menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Tapi dia tidak memungkiri masih ada masyarakat yang masih membandel tidak menggunakan masker saat di luar rumah.

"Mereka inilah yang terus kami ingatkan dan tertibkan," ucap Arief.

Selain langkah pencegahan seperti penyemprotan disinfektan dan sosialisasi protokol kesehatan, Arief juga mengatakan akan membuka secara bertahap sektor usaha untuk memutar kembali perekonomian.

Salah satunya dengan membuka rumah makan dan tempat makan yang akan dilakukan minggu ini.

"Minggu kemarin sudah ada pelonggaran untuk rumah ibadah, minggu ini kemungkinan tempat makan," kata dia.

Kemudian akan disusul dengan pusat perbelanjaan dan lain-lain.

Sebagai informasi, jumlah kasus Covid-19 hari ini seperti dilansir dari covid19.tangerangkota.go.id sudah tercatat sejumlah 390 kasus.

Dari 390 kasus tersebut, terdapat 28 kasus dinyatakan meninggal dunia, sedangkan 240 kasus dinyatakan sudah sembuh dan sisanya sebanyak 122 pasien berstatus masih dirawat.

Untuk jumlah orang tanpa gejala (OTG) tercatat sejumlah 1.082 kasus, orang dengan pemantauan (ODP) 2.659 kasus dan pasien dalam pengawasan (PDP) 1.011 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet Buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet Buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Penganggur di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Penganggur di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com