Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPTJ: Pengguna KRL yang Naik Bus Alternatif Capai 1.145 Orang pada Senin Pagi

Kompas.com - 15/06/2020, 21:19 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mencatat 1.145 orang pengguna kereta rel listrik (KRL) beralih menggunakan bus yang disediakan di sejumlah stasiun KRL pada Senin (15/6/2020) pagi tadi.

Hal itu disampaikan Kepala Bagian Humas BPTJ, Budi Rahardjo, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Senin malam.

Pelayanan bus gratis yang dimulai sejak 15 Mei 2020 itu disediakan sebagai angkutan alternatif bagi pengguna KRL. Langkah itu untuk mencegah terjadinya penumpukan penumpang di KRL di stasiun dan jaga jarak (physical distancing) tetap terjadi.

"Sejak tanggal 15 Mei 2020, Kementerian Perhubungan setiap Senin pagi dan Jumat sore menyediakan layanan alternatif berupa bus tanpa dipungut biaya bagi pengguna KRL,” kata Kepala BPTJ, Polana B Pramesti.

Baca juga: Tak Sanggup Antre di Stasiun Bogor, Sejumlah Penumpang Terbantu Naik Bus Gratis ke Jakarta

Dari 82 unit bus yang disiagakan, sebanyak 75 uni bus beroperasi membawa penumpang sementara 7 unit bus tidak beroperasi karena penumpang sudah terlayani KRL.

Adapun 7 bus yang tidak beroperasi tersebut merupakan bus yang disiagakan di Stasiun Depok Baru (3 unit), Stasiun Cisauk 2 Unit dan massing-masing 1 unit di Stasiun Tangerang dan Stasiun Tanah Tinggi.

Jam operasional bus dimulai pada pukul 05.15 WIB dan berakhir pada pukul 08.30 WIB dengan selang waktu rata-rata 15 menit sekali.

Berikut data pengguna KRL yang naik bus pada Senin pagi tadi.

  • Dari Stasiun Bogor dengan tujuan ke Stasiun Juanda, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Dukuh Atas, Stasiun Manggarai, Stasiun Tebey, Stasiun Duri. Bus yang bersiaga sebanyak 37 unit terdiri dari 30 bus sedang dan 7 bus besar. Bus mengangkut 706 penumpang.
  • Dari Stasiun Cilebut dengan tujuan Stasiun Juanda, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Dukuh Atas, Stasiun Manggarai. Bus yang bersiaga 10 unit bus sedang dan mengangkut 73 penumpang.
  • Dari Stasiun Bojong Gede dengan tujuan ke Stasiun Juanda, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Dukuh Atas, Stasiun Manggarai, Stasiun Tebet. Bus yang bersiaga dan beroperasi sebanyak 10 unit bus sedang dan mengangkut 181 penumpang.
  • Dari Stasiun Depok Baru dengan tujuan menuju Stasiun Juanda, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Dukuh Atas, Stasiun Manggarai, Stasiun Tebet. Bus yang bersiaga 10 uni bus sedang dan yang beroperasi sebanyak 7 bus dengan mengangkut 17 penumpang.
  • Dari Stasiun Cikarang menuju Stasiun Manggarai yang bersiaga sebanyak 5 bus besar dan kelimanya beroperasi dengan mengangkut 81 penumpang.
  • Dari Stasiun Tambun menuju Stasiun Manggarai yang bersiaga 5 bus besar dan semuanya beroperasi mengangkut 85 penumpang.
  • Dari Stasiun Cisauk menuju Stasiun Manggarai yang bersiaga 2 bus besar, dari dua bus tersebut tidak beroperasi.
  • Dari Stasiun Tangerang menuju Stasiun Duri disiagakan 1 bus besar tapi tidak beroperasi karena tidak ada penumpang
  • Dari Stasiun Batu Ceper menuju stasiun Stasiun Duri disiagakan 1 bus besar dan mengangkut 2 penumpang.
  • Dari Stasiun Tanah Tinggi menuju Stasiun Duri disiagakan 1 bus besar dan tidak mengangkut penumpanng.

BPTJ akan terus mengevaluasi keberadaan bus bagi pengguna KRL itu.

“Kami tentunya juga akan melakukan evaluasi untuk ke depan bagaimana agar masyarakat tetap terlayani,” kata Polana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com