Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/07/2020, 17:47 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Penutupan operasional skytrain atau kalayang dan Gedung Ttransit Oriented Development (TOD) M1 Bandara Soekarno-Hatta kembali diperpanjang.

Kebijakan tersebut berbarengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Kota Tangerang yang kembali mengalami masa perpanjangan.

"Pertama menutup sementara TOD sampai pemberitahuan lebih lanjut, kedua juga tidak mengoperasikan atau menghentikan sementara skytrain atau kalayang sampai pemberitahuan lebih lanjut," ujar Senior Manager Branch Communication and Legal Bandara Soetta Febri Toga Simautupang saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/7/2020).

Baca juga: Angkasa Pura II Berhemat Hadapi Pandemi Covid-19, Hentikan Skytrain hingga Menutup TOD

Febri mengatakan, perpanjangan penutupan operasional Gedung TOD M1 dan kalayang Bandara Soetta tersebut untuk mencegah terjadinya kerumunan di satu titik tertentu.

"Sebagaimana ini untuk mencegah terjadinya menjaga physical distancing, terutama titik tertentu kita tutup sementara," kata dia.

Berbeda dengan penutupan sebelumnya yang mengikuti masa PSBB, penutupan kali ini, lanjut Febri, tidak memiliki batas waktu.

Baca juga: Angkasa Pura II Berhemat Hadapi Pandemi Covid-19, Hentikan Skytrain hingga Menutup TOD

Febri mengatakan, manajemen Bandara Soetta akan melihat kondisi di lapangan apabila dinyatakan dalam kondisi aman kemungkinan kedua fasilitas bandara tersebut akan dibuka kembali.

"Kita lihat kondisi yang ada di lapangan," kata dia.

Untuk diketahui, PSBB di Kota Tangerang kembali diperpanjang oleh Gubernur Banten Wahidin Halim untuk kurun waktu 14 hari lagi.

Baca juga: Gubernur Banten Resmi Keluarkan SK Perpanjangan PSBB Kota Tangerang

PSBB jilid kelima tersebut dimulai pada 29 Juni lalu dan berakhir pada 12 Juli mendatang.

Namun, dalam Surat Keputusan Gubernur Banten, Wahidin Halim menetapkan apabila masih ada tanda penularan Covid-19 PSBB bisa saja diperpanjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com