Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Terjadi Klaster Baru, Pemkot Bogor Gelar Tes Covid-19 di Stasiun Bogor

Kompas.com - 07/07/2020, 20:43 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com -  Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar tes usab massal atau  swab test di Stasiun Bogor, Selasa (7/7/2020) sore.

Langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 setelah terjadi penumpukan penumpang di Stasiun Bogor, Senin kemarin.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, pelaksanaan tes usab itu ditujukan kepada para penumpang yang baru saja pulang bekerja dari luar Kota Bogor.

Bima menyebut, saat ini jumlah pengguna kereta commuter line Jabodetabek di Stasiun Bogor sudah mendekati angka normal setelah banyaknya sektor yang telah kembali beroperasi.

Baca juga: Senin Pagi, Antrean Penumpang KRL Kembali Mengular di Stasiun Bogor

Hal itu, sambung Bima, membuat Pemkot Bogor memberikan atensi khusus agar tak terjadi penyebaran Covid-19 atau klaster baru di stasiun.

"Harus ada atensi khusus di sini. Jangan sampai terjadi klaster baru, berbahaya sekali," kata Bima, di Stasiun Bogor.

Bima menyebut, sebagian besar kasus positif Covid-19 di Kota Bogor justru berasal dari luar. Artinya, mereka tertular setelah melakukan aktivitas di luar Kota Bogor.

Baca juga: Bima: Penumpukan Penumpang KRL di Stasiun Bogor karena Banyak Sektor Usaha Beroperasi Kembali di Jakarta

Apalagi, sambung Bima, moda transportasi kereta api masih menjadi pilihan utama bagi warga Kota Bogor yang hendak bepergian.

Sebab itu, perlu ada langkah serius untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 terutama di kawasan stasiun.

"Banyak warga Bogor yang bekerja di Jakarta sehingga interaksinya tinggi. Dalam kondisi normal, penumpang KRL dari Bogor ke Jakarta sekitar 20.000 sampai 22.000," ungkap Bima.

"Pada hari Senin kemarin, jumlah penumpang KRL dari Bogor ke Jakarta sudah mencapai 15.000 sampai 17.000. Itu artinya sudah mendekati normal. Sementara penyebaran Covid belum sepenuhnya hilang. Karena itu untuk menelusuri potensi Covid kita menggelar swab," sambungnya.

 

Ia menuturkan, hari ini Pemkot Bogor menargetkan 200 penumpang KRL dapat dilakukan tes usab.

Pemkot, lanjut dia, saat ini tengah memprioritaskan pelaksanaan tes usab bagi seluruh warga Kota Bogor.

Bima menargetkan, 8.000 warga Kota Bogor bisa menjalani tes usab selama masa pra-adaptasi kebiasaan baru.

"Kita akan terus fokuskan pelaksanaan swab tes. Ini diperlukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid di Kota Bogor," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com