Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamera dan Laptop Dicuri di Gedung DPR, Fotografer Media Indonesia Lapor Polisi

Kompas.com - 15/07/2020, 10:00 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Pewarta foto Media Indonesia, M. Irfan melapor ke Polda Metro Jaya atas peristiwa pencurian kamera dan laptop yang dialaminya di press room Gedung DPR pada Senin (13/7/2020).

"Selesai tugas kerja saya merapihkan alat-alat, setelah itu ingin pulang tapi keburu adzan. Saya taruh di ruang kerja dan saya langsung ke mushola," kata Irfan di Polda Metro Jaya, Selasa (14/7/2020), seperti dikutip Antara.

Namun ketika Irfan beranjak ke mushola, salah satu rekan Irfan melihat seseorang dengan gerak gerik mencurigakan di dekat tas Irfan dan memberitahukan hal itu kepada dirinya.

Irfan kemudian langsung bergegas kembali ke press room. Namun ketika kembali ke sana, tas miliknya yang berisi kamera dan laptop sudah hilang.

"Saat saya ke mushola teman ada curiga, dia balik lagi dan beri kabar ke saya tapi beri kabarnya telat," ujarnya.

Irfan lantas langsung melaporkan pencurian itu kepada petugas pengamanan Gedung DPR yang kemudian langsung memeriksa rekaman kamera CCTV.

Kamera CCTV sempat merekam pelaku. Namun, hasil rekaman buram sehingga tidak memperlihatkan wajah pelaku dengan jelas.

"CCTV itu gambarnya enggak maksimal, ada yang ngambil gambar dari samping dan ada yang buram," papar Irfan.

Sejumlah rekan Irfan menyebut pelaku sudah beberapa hari berada di press room. Namun tidak ada yang mengenali pelaku lantaran selalu memakai masker.

Irfan menyebut, barang-barang yang dicuri merupakan peralatan fotografi milik kantor yang nilainya diperkirakan mencapai Rp 60 juta.

"Kamera itu milik kantor. Kerugian paling tidak sekitar Rp 60 juta karena ada dua lensa, laptop," kata Irfan.

Laporan Irfan telah diterima oleh Polda Metro Jaya dengan nomor LP/4.088/VII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ tanggal 14 Juli 2020 dengan M. Irfan sebagai pelapor dan korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com