Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelurahan Kenari Kini Berhasil Tekan Kasus Covid-19 Tinggal 3 Orang

Kompas.com - 21/07/2020, 16:41 WIB
Egidius Patnistik

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara mengapresiasi keberhasilan Kelurahan Kenari menekan angka kasus positif Covid-19 menjadi tinggal tiga orang setelah wilayah tersebut mengikuti program wilayah pengendalian ketat (WPK).

"Tadinya masuk zona merah. Tetapi setelah ikut program WPK kini menunjukkan progres yang baik. Menurut Bu Lurah kini tersisa tiga kasus positif COVID-19 dari saat awal sebanyak 125 atau 126 kasus positif," kata Bayu saat ditemui usai rapat pimpinan di Gedung Wali Kota Jakarta Pusat, Selasa (21/7/2020).

Bayu berharap kasus Covid-19 di Kelurahan Kenari dapat segera selesai.

Baca juga: Kelurahan Kenari, Satunya-satunya Wilayah dengan Rasio Kasus Covid-19 Tinggi di Jakarta

Meski demikian, dalam situs corona.jakarta.go.id hingga Selasa ini pukul 13.30 WIB, RW 004 Kelurahan Kenari masih termasuk dalam zona rawan COVID-19.

Karena itu, untuk memastikan kasus-kasus Covid-19 itu cepat terkendali, WPK masih tetap diberlakukan di kawasan Kenari.

Beberapa hal yang diterapkan di WPK antara lain pemberlakuan sistem satu pintu atau one gate system sebagai akses keluar masuk, hingga pengecekan suhu tubuh bagi setiap warga yang keluar atau pun masuk ke lingkungan WPK.

Kelurahan Kenari sebelumnya tercatat sebagai wilayah yang memiliki laju infeksi untuk kasus COVID-19 atau Incidence Rate (IR) paling tinggi di Provinsi DKI Jakarta.

Dalam situs resmi terkait penanganan Covid-19 milik Provinsi DKI Jakarta tercantum bahwa hingga 25 Juni lalu, IR di Kelurahan Kenari mencapai 956,5.

Berkaca dari data tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat pertama kali mengumumkan perpanjangan PSBB transisi fase I, pada 1 Juli, menyebutkan bahwa Kelurahan Kenari memerlukan perhatian khusus akibat masih tingginya laju infeksi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com