Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Bullying Pelajar SMK di Kabupaten Bekasi Berujung Damai

Kompas.com - 28/07/2020, 08:46 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kasus bullying atau perundungan yang dialami seorang pelajar SMK 10 November di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, berujung damai.

Hal itu tercapai setelah kepolisian melakukan mediasi dengan melibatkan pihak sekolah,orangtua terduga pelaku, perekam video, dan korban di Polsek Tambun, Senin (27/7/2020) malam.

Komisioner Bimbingan Konseling Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bekasi, Wulan Mayasari mengataan, terduga pelaku maupun perekam video perundungan sudah minta maaf kepada korban.

Korban dan orangtua korban juga sudah memaafkan perbuatan terduga pelaku tersebut. Terduga pelaku dan korban akan membuat surat perjanjian untuk berdamai.

Baca juga: 4 Fakta Kasus Bullying di Bekasi, Korban Dipaksa Cium Kaki hingga Trauma karena Wajah Muncul di Medsos

“Ya sebenarnya kasusnya sudah selesai, terduga pelaku dan perekam videonya sudah minta maaf dan buat surat perjanjian agar tidak melakukan lagi (kasus perundungan),” kata Wulan saat dikonfirmasi, Senin.

Wulan mengatakan, KPAD juga sudah memberi bimbingan konseling kepada terduga pelaku dan temannya yang kala itu merekam video perundungan agar tidak melakukan kasus serupa.

KPAD telah memberi pemahaman kepada terduga pelaku bahwa melakukan kasus perundungan bisa dituntut secara hukum.

“Saya telah beri pemahaman kalau kasus perundungan ini bisa ditempuh jalur hukum supaya jera juga mereka,” kata dia.

NS, orangtua korban menyampaikan telah ikhlas memaafkan terduga pelaku dan temannya.

“Sudah, sudah selesai sampai di sini saja. Dari hati yang dalam, saya maafkan jangan sampai terulang lagi, cukup anak saya menjadi korban,” kata NS.

NS mengatakan, orangtua terduga pelaku juga bersedia untuk memberi biaya pengobatan anaknya. Anaknya menderita luka-luka memar.

“Orangtua korban mau tanggung jawab biaya pengobatan karena ada luka di bagian pundak, lengan, dan badannya sakit katanya,” ucap NS.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Hendra Gunawan juga memastikan bahwa kasus perundungan tersebut telah diselesaikan secara damai. Pihak korban memang tidak mau menempuh jalur hukum.

“Sudah damai karena pihak korban tak mau bikin laporan. Kami sudah bujuk untuk laporan, ternyata tidak mau dilanjutkan (kasusnya),” ucap Hendra.

Ia mengatakan, terduga pelaku juga sudah membuat pernyataan minta maaf secara tertulis untuk tidak melakukan aksi perundungan lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com