Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tipu Pencari Kerja, ASN Kota Tangerang Beraksi Bersama Tiga Oknum Lain

Kompas.com - 05/08/2020, 15:20 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan inisial FI tak sendirian melakukan penipuan bermodus pemberian lapangan kerja tenaga harian lepas (THL).

Kepala Bidang Pembinaan Aparatur BKPSDM Kota Tangerang Ciprianus Suhud Muji mengatakan setelah memeriksa FI, yang bersangkutan mengaku menjalankan penipuan bersama tiga  oknum ASN lainnya.

"Jadi pertama memang ada beberapa oknum yang ikut," ujar Cipri saat dihubungi melalui telepon, Rabu (5/8/2020).

Cipri mengatakan dua oknum lainnya merupakan ASN di Kota Tangerang yang sudah tidak aktif lagi bekerja karena meninggal dunia.

Sedangkan satu oknum lagi merupakan Tenaga Harian Lepas (THL) di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Tangerang.

Baca juga: Dilaporkan Menipu, Oknum ASN Kota Tangerang Mengaku Hanya Bantu Korban

"Ada dua yang sudah meninggal, ada juga yang dari Damkar kami juga sudah cek, yang bersangkutan sebenarnya THL apakah masih aktif atau tidak kami belum pastikan," kata Cipri.

FI sendiri menjabat sebagai Kepala Seksi di Kelurahan Kreo Selatan Kota Tangerang. Cipri mengatakan akan terus menggali keterlibatan ASN yang ikut dalam kasus penipuan pencari kerja dari FI.

"Kami sedang mengembangkan juga oknum siapa," tutur Cipri.

Dia menegaskan FI sendiri akan diberikan sanksi berat berupa sanksi non-job atau paling berat diberhentikan sebagai ASN sembari terus mencari oknum lain yang ikut terlibat.

"Bukan berarti sanksi FI ini kami hambat (ketika proses penyelidikan), kami tetap fokus memberikan sanksi yang bersangkutan dulu," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, salah satu korban adalah PD (19), gadis asal Blok Kelapa Buaran Indah Kota Tangerang.

Baca juga: Oknum ASN Kota Tangerang Tipu Pencari Kerja Modus Janjikan Jadi THL

PD mengaku sudah membayar uang Rp 24 juta kepada FI karena dijanjikan akan diberikan pekerjaan di Dinas Kesehatan sebagai Tenaga Harian Lepas (THL).

"Diminta Rp 25 juta, baru masuk uang Rp 24 juta," ujar PD saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/7/2020).

PD menceritakan, penipuan tersebut sebenarnya sudah berlangsung lama sejak 2018. Seorang kerabatnya dari Dinas Pemadam Kebakaran mengenalkan PD dan orangtuanya ke FI.

"Dijanjikan THL, belum PNS," kata PD.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com