Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Jenazah Hilang di TPU Karang Bahagia, Polisi Temukan Potongan Tengkorak di Septic Tank

Kompas.com - 05/08/2020, 19:43 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Polisi menemukan fakta baru terkait kasus jenazah berinisial AP yang hilang di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karang Bahagia, Kampung Kepuh, Cikarang Utara, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, Jumat (17/7/2020) lalu.

Kapolsek Cikarang Utara Kompol Alin Kuncoro mengungkapkan pihak Kepolisian menemukan tulang tengkorak yang diduga milik jenazah AP pada Sabtu (1/8/2020).

"Betul, temuan barunya itu kita melakukan olah TKP selanjutnya ditemukan di dalam bungkusan karung diduga jenazah dalam bentuk tulang tengkorak,” ujar Alin saat dihubungi, Rabu (5/8/2020).

Alin mengatakan, potongan tengkorak itu ditemukan di septic tank kawasan belakang rumah dinas pengelola TPU Karang Bahagia yang tidak terurus dan kosong.

Baca juga: Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Telusuri Jenazah yang Hilang di TPU Karang Bahagia

“Posisinya berada di septic tank tetapi septic tank-nya juga sudah rusak dan sudah tidak berfungsi,” kata Alin.

Potongan tengkorak yang ditemukan itu langsung dibawa ke forensik Mabes Polri Kramat Jati untuk dites DNA memastikan apakah tengkorak itu adalah jenazah AP atau tidak.

“Kita bawa ke forensik Mabes Polri di Kramat Jati lalu di sana akan dibedah forensik untuk memastikan bahwa kerangka tersebut merupakan kerangka milik jenazah yang hilang,” ucap dia.

Alin mengatakan, pihak kepolisian terus menyelidiki kasus hilangnya jenazah AP. Saat ini pihak kepolisian terus lakukan pengembangan untuk mengungkap siapa dalang dan motif di balik hilangnya jenazah AP beberapa waktu lalu.

Sebagai informasi, polisi sempat meminta tim forensik melakukan tes DNA terhadap rambut yang ditemukan di luar makam jenazah yang dicuri.

Baca juga: Polisi Periksa Rambut yang Ditemukan di Area Makam Jenazah yang Dicuri di TPU Karang Bahagia

Rambut yang ditemukan di luar makam tersebut nantinnya akan dicocokkan pada potongan jenazah yang ditemukan pihak kepolisian.

“Iya betul nantinya dicocokkan,” tambah dia.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Hendra Gunawan sebelumnya mengatakan, jenazah yang hilang berinisial AP (sebelumnya T).

AP meninggal pada Maret 2020 lalu karena sakit.

Saksi melihat makam AP sudah terbongkar. Mendengar laporan tersebut, pihak kepolisian langsung datang untuk memastikan.

“Kami ke tempat kejadian perkara (TKP) ternyata benar. Pada saat ke TKP, makam sudah terbongkar. Kemudian kita coba lagi gali memastikan apakah masih ada atau tidak jenazahnya. Ketika kita gali lebih dalam juga memang tidak ditemukan jenazahnya,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com