Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pasien Covid-19, Terinfeksi Setelah Protokol Kesehatan Kendur

Kompas.com - 07/08/2020, 13:00 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini banyak warga mengabaikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 ketika menjalankan aktivitasnya di luar rumah.

Dampaknya, penambahan kasus Covid-19 terus melonjak, terutama di wilayah Jabodetabek.

Beragam alasan yang membuat mereka tidak patuh protokol kesehatan. Tak sedikit di antara mereka yang percaya pada teori konspirasi terkait Covid-19.

Rhozali (26), salah satu pasien Covid-19 di rumah sakit swasta, mengaku sangat miris melihat kondisi di masyarakat saat ini.

“Sedih banget sih sama mereka yang menganggap virus ini tidak nyata. Padahal, saya sedang berjuang melawan Covid. Coba aja mereka sini gantian sama saya di rumah sakit,” ucap Rhozali kepada Kompas.com, Jumat (7/8/2020).

Baca juga: Bertambah 597 Kasus Positif Covid-19 di Jakarta, Lonjakan Tertinggi Sejak Awal Pandemi

Rhozali mengatakan, biasanya orang-orang abai terhadap protokol kesehatan karena belum merasakan sakit karena Covid-19.

Mereka akan mulai waspada ketika ada orang terdekatnya terinfeksi Covid-19.

“Mereka bisa saja tidak percaya karena enggak ada orang terdekatnya yang kena Covid-19. Coba aja ada keluarganya atau dia sendiri kena, palingan langsung pada taat aturan,” kata Rhozali.

Ia mengakui, ketika pemerintah mulai melonggarkan PSBB, dirinya sering abai menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Tak seperti saat awal pandemi Covid-19, ia selalu menggunakan masker hingga rutin membersihkan tangan.

Belakangan, Rhozali kerap melepas maskernya ketika berada di kantor karena menganggap teman-teman kerjanya dalam keadaan sehat.

“Saya mengakui saya agak kendur juga, kita tidak sesering dulu pakai hand sanitizer, dulu heboh banget pas awal-awal. Masker ganti beberapa kali, jaga jarak beneran karena takut baru gitu," ujar dia.

"Sekarang kendor dari pemerintah malah disalahartikan oleh masyarakat. Kayak ini udah mau kendor, ini hand sanitizer tidak dikenakan, sesama teman tidak pakai masker,” ujar dia.

Baca juga: Langgar Aturan Kerja, 3 Perusahaan di Jaksel Kena Denda Rp 25 Juta

Kini, ia baru merasakan bagaimana sulitnya berjuang melawan Covid-19 dan menghabiskan waktu berminggu-minggu di rumah sakit.

Ia harus berkali-kali menjalani tes swab untuk memastikan apakah sudah negatif Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com