JAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa walk out empat fraksi dalam rapat paripura di DPRD DKI Jakarta soal laporan pertanggungjawaban APBD 2019 menjadi peristiwa yang paling banyak dibaca pada Selasa (8/9/2020).
Ketika itu, empat fraksi meraasa tidak puas dengan laporan yang dibacakan Guberur DKI Jakarta Anie Baswedan.
Mereka merasa banyak laporan yang tak sesuai dengan kenyataan di lapangan, tidak transparan, hingga aspirasi mereka tak dilaksanakan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Berita ini menjadi berita terpopuler sepanjang kemarin. Isu populer lainnya terkait peristiwa pembobolan brankas yang dilakukan seorag sopir pribadi.
Baca juga: Walk Out dalam Rapat Paripurna Laporan Pertanggungjawaban Anies, Apa Alasan PSI?
Uang dollar milik majikan di dalam brankas itu diraup sang sopir berkomplot dengan seorang temannya. Dia pun kemudian membeli mobil, motor, hingga membuat sebuah bengkel dari uang hasil curian.
Berikut empat berita populer seputar Jabodetabek sepanjang kemarin:
Ada peristiwa kurang mengenakkan yang terjadi saat rapat paripurna pengesahan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P2APBD) tahun 2019.
Rapat tersebut diadakan di ruang rapat paripurna, Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, pada Senin (7/9/2020). Empat fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta memutuskan untuk walk out atau keluar dari ruangan setelah melayangkan protes dan kritikan pada rapat tersebut.
Fraksi-fraksi yang melakukan walk out adalah Fraksi PAN, Fraksi PSI, Fraksi Nasdem, dan Fraksi Golkar.
Baca juga: Tanggapi Interupsi dan Walk Out 4 Fraksi DPRD DKI, M Taufik: Tidak Ada Hak Menolak
Mereka menolak laporan penggunaan anggaran tahun 2019 dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beserta jajaran struktur kerja perangkat daerah (SKPD).
Mulanya berbagai protes dilayangkan kepada Anies dan anak buahnya. Seperti halnya yang diutarakan oleh Ketua Fraksi Golkar Basri Baco, salah satu peserta rapat paripurna yang melakukan walk out.
Ia mengaku kecewa kepada Anies dan anak buahnya karena tidak menjalankan hasil reses yang disampaikan anggota DPRD.
"Kami tidak melihat adanya niat baik dari eksekutif untuk menjalankan hasil reses. Karena itu, Fraksi Golkar izin untuk walk out," kata Baco di ruang rapat paripurna DPRD DKI seperti dalam rekaman yang diterima Kompas.com, Senin (7/9/2020).
Setelah Baco, Sekretaris Fraksi PAN DPRD DKI Oman Rahman Rakinda juga menyampaikan kekecewaan dengan rapat paripurna ini dan meminta izin fraksinya untuk keluar dari ruangan rapat.
Baca selengkapnya di sini.