Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Dituduh Jambret hingga Dikeroyok Warga di Bukit Duri, Dua Orang Ini Awalnya Menipu

Kompas.com - 16/09/2020, 08:24 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Tebet, Kompol Imran Gultom mengatakan, dua orang yang dikeroyok warga di Bukit Duri, Tebet pada Selasa (15/9/2020) awalnya ingin menipu.

Para pelaku yang dikeroyok berinisial E dan A, menuduh korban telah menganiaya teman mereka.

"Bukan menjambret. Pelaku mau menipu. Korban dituduh menganiaya teman pelaku dan meminta HP korban," kata Imran saat dikonfirmasi, Selasa (16/9/2020) malam.

Setelah pelaku merampas ponsel korban, korban berteriak. Pelaku kemudian dikejar warga dan berhasil ditangkap.

Lurah Bukit Duri, Achmad Syarief mengatakan, peristiwa yang awalnya disebut aksi penjambretan tersebut terjadi di Jalan Jalan Sawo Kecik RT 007/06, Bukit Duri, Tebet, Selasa (15/9/2020) pukul 17.30 WIB.

Baca juga: Momen Terduga Penjambret Ditangkap dan Diamuk Massa di Tebet Terekam Video

“Ada warga Kebon Pala yang sedang di wilayah RT 007/06 dihipnotis oleh dua orang warga Cipinang dan pada saat dihipnotis korban sudah diambil tasnya,” kata Syarief saat dikonfirmasi, Selasa (15/9/2020) malam.

Syarief menyebutkan, korban sempat sadar tasnya diambil oleh pelaku. Kemudian, korban berteriak bahwa tasnya dijambret.

"Warga pada tahu ada kejahatan di situ dan dikejar. Kemudian pelaku masuk di samping Gang Masjid Al Makmur tepatnya RT 003/06 dan massa banyak tertangkaplah pelaku tersebut,” tambahnya.

Massa yang tertangkap kemudian diamuk massa. Warga juga melapor ke Polsek Tebet dan pelaku sudah ditangkap oleh polisi. Polisi kini tengah mendalami kasus penipuan dan perampasan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com