Salin Artikel

Sempat Dituduh Jambret hingga Dikeroyok Warga di Bukit Duri, Dua Orang Ini Awalnya Menipu

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Tebet, Kompol Imran Gultom mengatakan, dua orang yang dikeroyok warga di Bukit Duri, Tebet pada Selasa (15/9/2020) awalnya ingin menipu.

Para pelaku yang dikeroyok berinisial E dan A, menuduh korban telah menganiaya teman mereka.

"Bukan menjambret. Pelaku mau menipu. Korban dituduh menganiaya teman pelaku dan meminta HP korban," kata Imran saat dikonfirmasi, Selasa (16/9/2020) malam.

Setelah pelaku merampas ponsel korban, korban berteriak. Pelaku kemudian dikejar warga dan berhasil ditangkap.

Lurah Bukit Duri, Achmad Syarief mengatakan, peristiwa yang awalnya disebut aksi penjambretan tersebut terjadi di Jalan Jalan Sawo Kecik RT 007/06, Bukit Duri, Tebet, Selasa (15/9/2020) pukul 17.30 WIB.

“Ada warga Kebon Pala yang sedang di wilayah RT 007/06 dihipnotis oleh dua orang warga Cipinang dan pada saat dihipnotis korban sudah diambil tasnya,” kata Syarief saat dikonfirmasi, Selasa (15/9/2020) malam.

Syarief menyebutkan, korban sempat sadar tasnya diambil oleh pelaku. Kemudian, korban berteriak bahwa tasnya dijambret.

"Warga pada tahu ada kejahatan di situ dan dikejar. Kemudian pelaku masuk di samping Gang Masjid Al Makmur tepatnya RT 003/06 dan massa banyak tertangkaplah pelaku tersebut,” tambahnya.

Massa yang tertangkap kemudian diamuk massa. Warga juga melapor ke Polsek Tebet dan pelaku sudah ditangkap oleh polisi. Polisi kini tengah mendalami kasus penipuan dan perampasan ini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/16/08243111/sempat-dituduh-jambret-hingga-dikeroyok-warga-di-bukit-duri-dua-orang-ini

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke