Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusat Kuliner di Jagakarsa Sembunyikan Pembeli, Satpol PP Merasa Kecolongan

Kompas.com - 28/09/2020, 12:37 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kelurahan Jagakarsa, Gortap mengatakan, pusat kuliner di Jalan Durian Raya, Jagakarsa, Jakarta yang menyembunyikan pembeli agar bisa makan di tempat (dine-in) sudah disosialisasikan beberapa kali oleh Satpol PP.

Pusat kuliner yang terkena razia gabungan Polsek Jagakarsa disebut membandel.

“Sebelum kena razia Polsek, kami juga sudah berikan imbauan dan sosialisasi protokol kesehatan selama pemberlakuan Pergub ini. Sekitar 1-2 hari kami sudah lakukan imbau,” ujar Gortap saat dihubungi, Senin (28/9/2020) pagi.

Baca juga: Terima Pengunjung Makan di Tempat, Pusat Kuliner di Jagakarsa Digerebek

Gortap menyebutkan, pihaknya kecolongan karena melihat bagian depan pusat kuliner sepi. Padahal, di bagian belakang pusat kuliner tersebut ramai oleh pengunjung.

“Sudah sering sekali dikasih tahu. Jadi kami memang pas kita dateng sepi di depan. Jam 7-9 malem sepi. Satpol PP terkecoh bisa dibilang begitu. Depannya saja mengikuti protokol. Di belakang begitu (ramai). Dia bandel memang,” tambahnya.

Menurut Gortap, pusat kuliner di Jalan Durian Raya tersebut memang sudah pernah diadukan oleh masyakarat.

Pihaknya telah melakukan sosialisasi dan himbauan tetapi tetap membandel.

“Nah satu ini agak kecewa juga lihatnya,” ujar Gortap.

Sebuah pusat kuliner di Jalan Durian, Jagakarsa, Jakarta terpergok aparat melayani puluhan pembeli makan di tempat (dine in) secara tersembunyi.

Awalnya, petugas gabungan dalam operasi yustisi di Jagakarsa mengungkap kerumunan pembeli di bagian belakang pusat kuliner itu.

“Di depan sudah tak ada tempat untuk makan. Sudah ada juga tanda tak makan di tempat. Sudah ada banner. Di depan tak melakukan pelayanan terhadap pengunjung. Ternyata di belakang ada area tersembunyi,” kata Kapolsek Jagakarsa, Kompol R. Eko Mulya saat dihubungi, Minggu (27/9/2020) sore.

Ketika terpergok, petugas langsung mendata para pengunjung dan membawa pemilik pusat kuliner tersebut ke Polsek Jagakarsa untuk dimintai keterangan.

Para pengunjung berasal dari Jagakarsa dan Cilandak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com