Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Camat Ciracas Belum Dapat Laporan soal Klaster Covid-19 di Rusun Pasar Rebo

Kompas.com - 02/10/2020, 14:47 WIB
Walda Marison,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Camat Ciracas, Jakarta Timur, Mamad mengatakan, dia belum mendapat laporan soal enam warga Ciracas positif Covid-19 setelah ikut dalam kegiatan yang menimbulkan kerumanan di Rusun BLK Pasar Rebo.

"Saya enggak dapat berita ada keramaian di sana, belum ada laporan masuk," kata Mamad saat dihubungi, Jumat (2/10/2020).

Ia mengatakan, seharusnya pihak RT dan RW setempat melaporkan setiap kegiatan yang dilakukan kepada kelurahan. Nantinya pihak kelurahan akan memberikan laporan kepada Gugus Tugas Penahanan Covid-19 tingkat kecamatan.

Pihak RT/RW dan kelurahan seharusnya tak serta merta memberikan izin kegiatan selama ada pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Baca juga: 75 Orang Terpapar Covid-19 Setelah Hadiri Kerumunan, Klaster Terbaru di Rusun Pasar Rebo

"Kami kasih izin kalau kegiatannya darurat, kalau itu penting. Kalau enggak penting-penting banget kami enggak kasihlah," kata dia.

Dia memastikan akan menutup atau membubarkan kegiatan yang mengundang kerumunan dan tak berizin.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memperbarui data klaster penyebaran Covid-19 pada 30 September 2020. Data yang ditampilkan pada situs situs corona.jakarta.go.id hingga 30 September itu merupakan data akumulatif kasus positif Covid-19 sejak 4 Juni 2020.

Berdasarkan data itu, tercatat ada klaster baru penyebaran Covid-19 dari kegiatan yang menimbulkan kerumunan. Dalam kategori itu termasuk klaster yang muncul di Rusun BLK Pasar Rebo. Dalam data itu disebutkan, ada enam orang positif Covid-19 setelah mereka ikut kegiatan di Rusun BLK Pasar Rebo. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com